SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo mengimbau masyarakat dapat segera memutus kontaminasi air sanitasi ke air tanah. Pasalnya, hingga saat ini hampir 80 persen air yang digunakan warga dinyatakan telah tercemar limbah tinja.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi menuturkan, persentase pencemaran air tersebut itu didapatkan dari hasil uji laboratorium yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.
Salah satu upaya yang disarankan untuk menghindari pencemaran air tersebut yaitu dengan kembali melakukan pengecekan terhadap septic tank.
"Jika warga mengecek septic tanknya masing-masing bisa memutus kontaminasi dari air sanitasi ke air tanah. Sehingga generasi 25 tahun mendatang tidak akan merasakan pencemaran itu," kata Joko pada awak media, Selasa (8/6/2021).
Baca Juga: Kisah Penyedot Tinja: Rezeki dan Malapetaka di Balik Tahi
Belum lagi ditambah dengan kawasan permukiman di Bumi Binangun yang terus berkembang. Dibarengi munculnya sejumlah objek strategis nasional mulai dari bandara hingga pendukung pariwisata nasional lainnya.
Menurutnya persoalan kebersihan air itu perlu untuk lebih lantang disuarakan. Pasalnya pencemaran air sumur dengan tinja itu bukan tidak mungkin berdampak kepada kesehatan masyarakat Kulon Progo sendiri.
"Kalau hal ini tidak kita suarakan dari sekarang, kapan lagi. Pencemaran ke air sumur dari tinja itu mengandung bakteri Escherichia coli [E. coli]. Bakteri itu bisa berdampak terhadap penyakit diare. Kalau itu menimpa ke anak-anak bisa mengakibatkan stunting karena gizi susah dicerna," ungkapnya.
Joko tidak memungkiri memang saat ini pihaknya baru bisa sebatas memberikan arahan berupa perbaikan septic tank secara mandiri dari warga.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan dinas terkait agar perbaikan septic tank dapat dilakukan secara maksimal. Termasuk komunikasi dengan Dinas PU terkhusus pada bidang Cipta Karya.
Baca Juga: Disangka Harta Karun Terkubur, Saat Digali Bikin Kecewa Berat
Mengenai pemberian bantuan sendiri, kata Joko, telah diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah oleh dinas-dinas terkait.
"Khususnya, untuk septic tank atau sanitasi, dan juga peresapan. Setiap tahunnya, sekitar 200 KK yang dapat," imbuhnya.
Diketahui bahwa sebelumnya tepatnya pada tahun 2019 lalu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo telah memberikan bantuan sebanyak 750 unit jamban sehat. Pemberian bantuan tersebut dilakukan secara swadaya kepada masyarakat.
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Kulonprogo Slamet Riyanto menyatakan bantuan jamban sehat itu guna merealisasikan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Setiap penerima satu unit jemban sehat nantinya akan diberikan dana sebesar Rp.1,5 juta.
“Bantuan jamban sehat itu akan diberikan bagi setiap kepala keluarga yang mengajukan proposal bantuan. Nantinya dikoordinasikan dengan desa,” kata Riyanto.
Berita Terkait
-
Janji Bangun Septic Tank Komunal saat Blusukan ke Tanah Abang, Pramono Anung: Kondisinya Sangat Prihatin
-
Septic Tank BIO: Solusi Berkelanjutan untuk Pengolahan Limbah Industri yang Ramah Lingkungan
-
Septic Tank Bio: Solusi Terbaik untuk Pengolahan Limbah
-
Depok Heboh! Kronologi Penemuan Granat dan Ratusan Peluru di Septic Tank
-
Polisi Pastikan Ledakan Rumah di Setiabudi Bukan Gegara Septic Tank, Tapi Benda Ini
Terpopuler
- Kode Redeem FF 2 April 2025: SG2 Gurun Pasir Menantimu, Jangan Sampai Kehabisan
- Ruben Onsu Pamer Lebaran Bareng Keluarga Baru usai Mualaf, Siapa Mereka?
- Aib Sepak Bola China: Pemerintah Intervensi hingga Korupsi, Timnas Indonesia Bisa Menang
- Suzuki Smash 2025, Legenda Bangkit, Desain Makin Apik
- Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
-
Misi Mathew Baker di Piala Asia U-17 2025: Demi Negara Ibu Tercinta
Terkini
-
Harga Kebutuhan Pokok di Kota Yogyakarta Seusai Lebaran Terpantau Stabil
-
Tiga Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Satu Masih Hilang
-
Cerita UMKM Asal Bantul Dapat Pesanan dari Amerika di Tengah Naiknya Tarif Impor Amerika
-
Diserbu 110 Ribu Penumpang Selama Libur Lebaran, Tiket 50 Perjalanan KA YIA Ludes
-
Kilas DIY: Bocah Jabar Nekat Curi Motor di Bantul hingga Penemuan Mayat di Sungai Progo