SuaraJogja.id - Seorang pria yang bertempat tinggal di Perumahan Kasongan Permai, Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul berinisial SS ditemukan meninggal dunia dengan cara tergantung di sebuah tali yang membelit lehernya. Pria 58 tahun ini diketahui depresi diduga karena pisah ranjang dengan istrinya selama hampir 7 tahun.
Kapolsek Sewon AKP Suyanto menjelaskan bahwa SS merupakan warga asal Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta. Korban tinggal di Bantul dan bekerja sebagai wiraswasta.
"Jenazah ditemukan oleh warga sekitar rumah sekitar pukul 09.00 WIB. Bermula dari bau yang menyengat keluar dari rumah korban," jelas Suyanti dihubungi wartawan, Rabu.
Ia menjelaskan, awalnya SS masih terlihat sehat saat ditemui kerabatnya, Trisaptani (54), pada Kamis (10/6/2021) sekitar pukul 12.00-13.00 WIB.
"Pada hari itu juga, rombongan warga setempat mengajak korban untuk melakukan ronda. Sudah diketuk beberapa kali namun tidak merespons. Para warga membiarkan korban dan kembali melanjutkan ronda," kata dia.
Selang beberapa hari kemudian salah satu warga perumahan menghampiri rumah SS untuk mengambil lem yang sebelumnya dipinjam. Kendati begitu, tak ada jawaban serta respons, dan warga memilih pulang kembali.
"Warga akhirnya mencium bau menyengat setelah beberapa hari lalu. Akhirnya, salah seorang warga menghubungi kerabat korban. Pada Rabu pagi kerabat korban dan warga mengetuk lagi pintu namun tak ada respons," kata Suyanto.
Pintu rumah SS akhirnya dibuka paksa dengan cara didobrak. Setelah dicari, pemilik rumah sudah ditemukan meninggal dunia di kamar mandi.
"Jenazah ditemukan dengan cara tergantung di kamar mandi. Atas kejadian itu, warga menghubungi polisi," kata dia.
Baca Juga: Mengobati Depresi, 'Gas Tertawa' Bisa Lebih Efektif Ketimbang Antidepresan
Dari hasil olah TKP oleh tim Inafis Polres Bantul dan dokter di Puskesmas Sewon 1, tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selanjutnya korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolsek Sewon menjelaskan, dari keterangan saksi yang didapat, korban mengalami depresi. Korban sendiri belum dikaruniai seorang anak hingga akhir hidupnya.
"Dari keterangan yang kami dapat, korban ini depresi. Selain itu, sudah pisah ranjang dengan istrinya selama 7 tahun," kata dia.
Suyanto tak bisa memastikan apakah penyebab kematian korban karena ditinggal istri atau ada hal lain. Kendati demikian, penyakit depresi diduga menjadi dorongan SS bunuh diri dengan cara gantung diri.
"Dari keterangan saksi-saksi korban ini mengalami depresi, dimungkinkan ada keinginan untuk bunuh diri itu," kata Suyanto.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Berita Terkait
-
Ditinggal Suami Bekerja Saat Musim Panen, IRT di Gunungkidul Nekat Gantung Diri
-
Mengobati Depresi, 'Gas Tertawa' Bisa Lebih Efektif Ketimbang Antidepresan
-
Waduh! Kalina Oktarani Murka Usai Pergoki Vicky Prasetyo Jalan Bareng Mantan Istri
-
Dua Hari Tak Keluar Rumah, Pemuda Tanjunguban Ditemukan Tewas Gantung Diri
-
Hati-hati, Orang Insomnia Berisiko Alami Masalah Kognitif
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Jangan Sampai Salah Arah! Ini Rute Baru Menuju Parkir Pasar Godean Setelah Relokasi
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini