SuaraJogja.id - Tingginya angka kasus baru Covid-19 di Kabupaten Sleman memperketat pengawasan Satgas Covid-19 Sleman, termasuk di wilayah objek wisata. Meski para pelaku usaha di destinasi wisata rata-rata sudah tervaksin, berwisata di tengah badai Covid-19 seperti ini sangat rawan terpapar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo menerangkan bahwa vaksinasi kepada pelaku usaha di objek wisata sudah menyasar sekitar 15.000 peserta.
"Dulu yang di Prambanan ada 5.000 orang, mereka juga sudah 2 kali mendapat vaksin. Sementara di Yogyakarta Marriott Hotel sekitar 10 ribu peserta, kemarin baru selesai," terang Joko dihubungi wartawan, Jumat (25/6/2021).
Ia menjelaskan, meski hampir semua pelaku usaha sudah mendapat vaksin, bukan berarti masyarakat abai terhadap prokes. Pasalnya peningkatan kasus di Sleman tiap harinya bertambah.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Balikpapan Jamin Stok Tabung Oksigen Masih Aman
Joko menambahkan, berwisata di situasi seperti ini juga sangat tidak aman karena vaksinasi hanya bagian dari upaya mencegah penularan.
"Tetap tidak aman karena vaksinasi hanya merupakan sebagian upaya mencegah penularan. Karena yg divaksin baru sekitar 20 persen penduduk, sehingga masih jauh dari syarat herd immunity," jelas dia.
Joko menjelaskan angka yang disarankan untuk mencapai herd immunity adalah 70 persen dari total masyarakat yang ada di suatu wilayah. Sehingga masyarakat tetap harus menaati prokes jika terpaksa keluar rumah.
"Kita tahu kasus di Sleman sangat tinggi, tiap hari terus bertambah bahkan angkanya mengkhawatirkan. Kami harap masyarakat bisa menahan diri dulu di rumah untuk memutus penularan ini," jelas Joko.
Hingga Kamis (24/6/2021) angka penularan Covid-19 di Sleman mencapai 319 orang. Jumlah tersebut paling tinggi dibanding Kabupaten Bantul (249 orang) yang menduduki peringkat kedua dari penyebaran Covid-19 se-DIY.
Baca Juga: Polda Lampung Gelar Vaksinasi COVID-19 Massal, Catat Tanggal dan Lokasinya
Tercatat angka kesembuhan di Sleman mencapai 61 orang. Sementara kasus meninggal dunia karena Covid-19, tercatat enam orang.
Berita Terkait
-
Nama Crazy Rich PIK Helena Lim Terseret Kasus Korupsi, Dulu Sempat Heboh Diduga Palsukan Dokumen Vaksinasi Covid-19
-
Pesona Air Terjun Enam Tingkat dengan Pemandangan Megahnya Gunung Merapi
-
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis Untuk Kelompok Rentan
-
Peranan Penting Komunikasi Risiko & Kerja Kolaboratif untuk Capaian 2 Tahun Vaksinasi Inklusif COVID-19 di Indonesia
-
Komitmen Tangani Covid-19, AMNT Raih Penghargaan PPKM Award 2023
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Kasus Anjing Gigit Warga di Cangkringan Berakhir Damai, Korban Terima Tali Asih
-
Bawaslu Yogyakarta Surati Tiga Paslon Terkait Pelanggaran Ribuan APK
-
Perahu Terbalik Digulung Ombak, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Watulumbung Gunungkidul
-
Gugatan Kepada PT KAI Berlanjut, Keraton Yogyakarta Ingatkan Kepemilikan Lahan Kasultanan
-
Sambut Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta Marriott Hotel Suguhkan Keajaiban Bawah Laut hingga Ragam Paket Spesial