SuaraJogja.id - Dua Pelaku berinisial EP (23) asal Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman dan GS (33) asal Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta harus berurusan dengan kepolisian. Dua pria tersebut tertangkap menjual satwa langka secara online yang jelas-jelas dilarang.
Wakil Direktur (Wadir) Reskrimsus Polda DIY, AKBP FX Endriadi mengatakan terdapat hewan langka seperti Nuri Maluku atau Red Loti yang merupakan hewan endemi Indonesia. Selain itu terdapat Lutung Budeng yang dijual secara online.
Dalam menangkap pelaku EP, Polisi melakukan penyamaran. Hal itu untuk memudahkan penangkapan dan pertemuan dilakukan di Lapangan Bogem, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman pada Senin (28/6/2021).
"Kami mengawali dari patroli cyber di media sosial dan menemukan akun yang menjual satwa langka secara online. Kami melakukan pengamatan sebagai pembeli dan mengamankan pelaku serta barang buktinya," terang Endriadi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Rabu (30/6/2021).
Baca Juga: RS Penuh, 41 Pasien Isoman di DIY Meninggal Dunia di Rumah
Ia melanjutkan dari tangan pelaku disita 3 ekor Lutung Budeng. Masing-masing Lutung dijual dengan harga Rp1,5 juta. Selain itu ada sejumlah burung langka, seperti Nuri Tanimbar, Katsuri Ternate, Kakatua Jambul Kuning dan juga Nuri Raja Ambon.
Tak hanya pelaku EP, satu pelaku lainnya berinisial GS juga berhasil diringkus jajaran Polda DIY. Polisi juga melakukan patroli di media sosial.
"Saat petugas menggelar patroli cyber di media sosial mendapati akun lain yang menjual hewan dilindungi satwa jenis Nuri Maluku. Kemudian petugas berkoordinasi dengan BKSDA untuk memastikan bahwa hewan tersebut merupakan satwa yang dilindungi, dan ternyata benar," ujar Endriadi.
Ia menerangkan jika burung Nuri Maluku tersebut dijual oleh pria berinisial GS. Pelaku menjual secara online dan ketika sepakat dengan pembeli maka dilakukan pertemuan untuk pembayaran (COD).
"Pelaku menjual dengan harga Rp1 juta. Akhirnya penangkapan dilakukan, setelah kami periksa kembali, ternyata pelaku ini juga menyimpan delapan jenis burung langka lainnya," terang Endriadi.
Baca Juga: Sudah di Ambang Batas Kemampuan Tangani Covid-19, Relawan: Warga DIY Maafkan Kami...
Terpisah, Kepala BKSDA DIY, M Wahyudi mengatakan jika hewan Lutung Budeng dan juga Nuri Maluku merupakan satwa dilindungi. Sehingga masyarakat yang memelihara bahkan sampai memperjualbelikan akan berurusan dengan hukum.
"Tentu ini bentuk penegakkan hukum bagi pelanggar terhadap satwa dilindungi. Artinya satwa ini harus dijaga dari kepunahan, maka dari itu BKSDA sangat berterimakasih pada jajaran Polda atas penyelesaian kasus ini," jelas dia.
Kedua pelaku, EP dan GS dijerat Pasal 40 ayat (2) Jo Pasal 21 ayat (2) huruf a UU RI tahun 1990. Ancaman hukuman paling lama lima tahun kurungan penjara dan denda maksimal Rp100 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
- Lesti Kejora Dipolisikan karena Cover Lagu Yoni Dores, Ariel NOAH Pasang Badan: Kenapa Dipidanakan?
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
Terkini
-
Pakai Link DANA Kaget Ini, Rahasia Belanja Online Gratis & Bayar Tagihan Tanpa Mikir
-
Jelang Idul Adha 2025: Pemkot Jogja Perketat Pengawasan Hewan Kurban
-
Christiano Pengarapenta Tarigan Diduga Tabrak Mahasiswa UGM Hingga Meninggal Dunia, Ini Sosoknya
-
Rumah Ditinggal Liburan, Perempuan Ini Gasak Harta Tetangga, Isi Dompet Korban Ludes
-
Program Sekolah Rakyat Tinggal Hitungan Bulan, Muhammadiyah Desak Prabowo Fokus dan Kolaboratif