SuaraJogja.id - Tingginya Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan DIY hingga 91 persen lebih membuat pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terpaksa harus isolasi mandiri (isoman) di rumah. Akibatnya pasien dengan saturasi oksigen dibawah 80 meninggal dunia di rumah karena tidak segera mendapatkan bantuan pernapasan dengan oksigen.
Posko Dekontaminasi COVID-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat, sudah 41 pasien COVID-19 yang isoman di rumah meninggal dunia pada Juni 2021 ini. Mereka tidak mendapatkan penanganan COVID-19 yang memadai, terutama bantuan pernapasan oksigen.
Kebanyakan pasien yang meninggal karena tidak memiliki stok oksigen dan memiliki penyakit bawaan. Mereka biasanya meninggal satu hingga dua jam setelah mengalami penurunan saturasi oksigen hingga dibawah 80.
"Sejak 15 juni ada penungkatan pemakaman dengan protokol covid. Sampai 19 juni lalu bahkan sudah ada 16 pemakaman," ujar Koordinator Pokso Dekontaminsasi COVID-19 BPBD Sleman, Lilik Resmiyanto dalam jumpa pers daring, Rabu (30/06/2021).
Meningkatnya kasus meninggal pada Juni 2021 ini, menurut Lilik jauh lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya. Pada Mei 2021 lalu sebanyak 86 kasus dan April 83 kasus.
"Total kasus meninggal akibat covid dari april sampai Juni 2021 tercatat mencapai 225 orang," ujarnya.
Lilik menambahkan, meningkatnya pemakaman dengan protokol COVID-19 membuat pihaknya bekerja keras mengatur strategi. Hal itu dilakukan untuk menghemat tenaga dan Alat Pelindung Diri (APD)
Selain itu dicari rute terdekat untuk proses pemakaman pasien dengan makam. Contohnya pasien yang meninggal di RS UGM dimakamkan di Godean.
“Kami briefing dari RSA sekalian kita ke godean untuk pemakaman karena dekat," imbuhnya.
Baca Juga: Sudah di Ambang Batas Kemampuan Tangani Covid-19, Relawan: Warga DIY Maafkan Kami...
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Ditemukan Pasien COVID-19 Meninggal Saat Isoman, Dinkes Sleman: Dikira Flu Biasa
-
Beda Data dengan Pemda DIY, Pemkab Sleman Ubah Kriteria Tracing Covid-19
-
Viral Pria di Sleman Bunuh Diri karena Covid-19, Polsek Gamping Beri Penjelasan Ini
-
Cara RS di Sleman Antisipasi Krisis Oksigen: Keliling Tiap Hari dan Berbagi Antar RS
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik