SuaraJogja.id - Festival seni kontemporer yang digelar tahunan, ARTJOG siap digelar kembali di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta. Acara yang akan berlangsung pada 8 Juli 2021 sampai 31 Agustus 2021 ini akan diresmikan secara daring.
ARTJOG MMXXI bertajuk Time (to) Wonder yang akan menampilkan karya mengagumkan dari 41 seniman baik perorangan maupun kelompok. Acara ini akan digelar sedemikian rupa dan tentunya tetap sejalan dengan aturan pemerintah yang berlaku.
"Acara ARTJOG MMXXI ini akan tetap digelar tanpa melawan arus dan menyepelekan keadaan. Kami akan tetap bergerak tanpa bersebrangan dengan pemerintah dalam pengadaannya," ujar Heri Pemad selaku direktur ARTJOG saat konferensi pers di Pulang ke Uttara, Kamis (1/7/2021).
Adanya Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM darurat) oleh Pemerintah mengharuskan ARTJOG berjalan dengan format daring terlebih dahulu.
Harapannya saat kondisi sudah memungkinkan, program ARTJOG dapat dilaksanakan dengan cara presentasi gabungan antara luring dan daring.
Tentunya acara ARTJOG nantinya diadakan dengan pembatasan jumlah pengunjung dan menerapkan prosedur kesehatan yang baik dan sesuai arahan pemerintah.
Heri juga menjelaskan, digelarnya ARTJOG MMXXI di tengah pandemi ini difungsikan sebagai wadah para seniman dalam berekspresi. Meskipun pandemi Covid-19 belum berhenti, Heri berharap para seniman tetap semangat dalam berkarya.
Teme Time (to) Wonder dipilih karena praktek seni rupa dapat mempersoalkan waktu dengan pengertian yang lebih luas dan tak terjangkau sains. Para seniman akan menyumbangkan gagasan yang menarik soal waktu.
"Time (to) Wonder adalah undangan kepada para seniman untuk memaknai kembali ihwal waktu melalui karya dan pemikiran mereka,” kata kurator Agung Hujatnikajennong.
Baca Juga: Viral Pria Digigit Ular saat Gelar Pameran Reptil, Pengunjung Ketakutan
Selain program pameran, ARTJOG juga akan menghadirkan program edukasi seperti Young Artist Award (yang sempat absen di tahun lalu), Exhibition Tour dan Meet the Artist.
Lebih lanjut, program Expanded ARTJOG masih dihadirkan sebagai siasat dalam pengelolaan festival seni, merekam realita yang terjadi di baliknya.
Setiap akhir pekan juga akan dijadwalkan beragam program pertunjukan seperti karya musik, teater, tari kontemporer dan performance art.
Ada juga program lainnya yaitu ARTCARE. Program ini mulanya merupakan salah satu wujud kontribusi seniman dan pegiat seni bagi kemanusiaan, lalu kini meningkatkan kualitasnya agar bisa memberi dampak yang lebih luas pada ekosistem seni.
ARTJOG yang didukung oleh Dinas Kebudayaan DIY masih bekerjasama dalam Jogja Art Weeks. Bentuk kerjasama tersebut dalam hal publikasi bersama dan bantuan fasilitasi pameran kelompok bagi seniman muda Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik