SuaraJogja.id - Surat yang ditandangani Direktur Utama RSUP Dr Sardjito dr Rukmono Siswishanto soal kebutuhan oksigen beredar di media sosial.
Pihak RSUP Dr Sardjito lantas membenarkan isi dari surat yang ditujukan untuk Menteri Kesehatan RI hingga Gubernur DIY tersebut.
"RS Sardjito memang meminta dukungan kepada Menteri Kesehatan, kepada Gubernur, kepada Dewan Pengawas, termasuk Dinas Kesehatan DIY. Kaitannya bahwa ketersediaan oksigen kita menipis," terang Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan di rumah sakit setempat, Minggu (4/7/2021).
Sesuai dengan isi surat, kata Banu, sejak Sabtu (3/7/2021) pagi, pihak rumah sakit telah mendeteksi bahwa stok oksigen menipis dan diperhitungkan akan habis pada Sabtu pukul 18.00 WIB.
Lantas, berbagai upaya pun dilakukan. Salah satunya melakukan pertemuan dengan penyedia oksigen supaya oksigen di RSUP Dr Sardjito segera kembali terisi.
"Dalam diskusi tersebut, memang dijadwalkan hari ini, Minggu siang, oksigen baru datang, sehingga upaya-upaya itu kita tempuh supaya dipercepat," tutur Banu.
Sembari meminta dukungan untuk menyediakan oksigen likuid, Banu melanjutkan, pihaknya mengumpulkan tabung-tabung oksigen sebagai antisipasi jika oksigen benar-benar habis.
Benar saja, pada Sabtu pukul 20.00 WIB, stok oksigen sentral RSUP Dr Sardjito habis, tetapi kebutuhan pasien tetap dilayani dengan cadangan dari oksigen tabung.
Terlebih, sejumlah pihak telah memberikan bantuan oksigen untuk RSUP Dr Sardjito, antara lain RSA UGM, RSGM Prof Dr Soedomo FKG UGM, Fakultas Peternakan UGM, dan Polda DIY.
Baca Juga: Pasokan Oksigen RSUP Dr Sardjito Dikabarkan Menipis, Berisiko Ganggu Perawatan Pasien
"Kami ucapkan terima kasih kepada Polda DIY, yang mem-back up kami dengan 100 oksigen tabung besar," kata Banu.
Ia menampik bahwa RSUP Dr Sardjito sempat tak bisa memberi kebutuhan oksigen pada pasien karena ada oksigen tabung yang membantu kelancaran pelayanan setidaknya selama dua hingga 2,5 jam.
Penyebab kekurangan oksigen di RSUP Dr Sardjito sendiri, menurut Banu, juga terjadi di berbagai rumah sakit lainnya di Indonesia.
"Ini masalah nasional, ya. Yang kami tahu, memang ada kendala dalam suplai oksigen atau pasokan oksigen walaupun kita sudah mem-planning jauh-jauh hari," jelas Banu.
Hingga saat ini oksigen sentral rumah sakit rujukan Covid-19 tersebut sudah tersuplai sejak Sabtu malam, sehingga kebutuhan oksigen para pasien tetap terpenuhi.
Diketahui, pada Sabtu beredar surat dari RSUP Dr Sardjito untuk Menteri Kesehatan RI hingga Gubernur DIY yang berisi tiga poin.
Berita Terkait
-
Pasokan Oksigen RSUP Dr Sardjito Dikabarkan Menipis, Berisiko Ganggu Perawatan Pasien
-
Beredar Foto Antrean Ambulans di RSUP Dr Sardjito, Begini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
-
Duh! Harga Oksigen Medis di Jateng Tembus Rp2 Juta, Gubernur Didesak Turun Tangan
-
RSUD Temanggung SOS! Pasien COVID-19 Melonjak, Oksigen Kian Menipis
-
Anies Malam-malam Datangi 2 Rumah Sakit Khusus Covid-19, Ada Apa?
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
Terkini
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan