SuaraJogja.id - Antusiasme masyarakat yang ingin mendapat vaksin Covid-19 terbilang tinggi. Oleh karena itu, Pansus Pengawasan Penanganan Covid-19 DPRD Kota Jogja mengusulkan pembentukan tim vaksinator di tiap kelurahan.
Ketua Pansus Pengawasan Penanganan Covid-19 DPRD Kota Jogja Antonius Fokki Ardiyanto mengatakan, salah satu upaya pengendalian di tengah melonjaknya penambahan kasus Covid-19 yaitu mempercepat vaksinasi.
"Kemarin sudah digelar vaksinasi massal di DPRD Kota Jogja. Targetnya 3.000 orang, tapi ternyata realisasinya hingga 3.300 orang. Ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat untuk dapat divaksin cukup tinggi," ujar Fokki, Jumat (9/7/2021).
Momen ini, katanya, harus diimbangi dengan fasilitasi dari pemerintah. Meski saat ini semua puskesmas yang ada di wilayah melayani program vaksinasi namun perlu ada upaya untuk lebih memperluas jangkauan.
Salah satunya dengan membentuk tim vaksinator di tiap kelurahan. Hal ini untuk mendukung proses vaksinasi di puskesmas yang sebarannya berada di tingkat kemantren.
Pembentukan tim vaksinator di tiap kelurahan membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Mengingat jumlah kelurahan di Kota Jogja ada 45 kelurahan, sedangkan satu tim vaksinator sedikitnya membutuhkan delapan orang.
Untuk itu, perlu ada kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja dengan berbagai pihak, terutama merekrut mahasiswa tingkat akhir bidang keperawatan yang menempuh studi di Kota Budaya ini.
"Kalau kebijakan ini bisa segera diambil maka akan berdampak pada tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity) di Kota Jogja sehingga kehidupan masyarakat bisa segera kembali normal. Apalagi jika dalam sehari di satu kelurahan bisa ditarget 500 orang tervaksin," paparnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja Lana Unwanah menyampaikan, sudah ada upaya untuk mempercepat realisasi program vaksinasi bagi masyarakat. Salah satunya ialah dengan membentuk sentra vaksinasi akan tetapi lokasinya masih dalam pencermatan.
Baca Juga: Sempat 16 Hari Bertugas di Rumah Sakit, Seorang Dokter Gadungan Ditangkap
Melalui sentra vaksinasi tersebut ditargetkan dalam sehari bisa melayani 500 warga. Kapasitasnya pun bisa ditingkatkan apabila ada tambahan tenaga kesehatan atau relawan.
"Target vaksinasi saat ini masih untuk warga usia 18 tahun ke atas. Jika ketercapaiannya sudah 75 persen, baru menyasar usia 12-17 tahun," katanya.
Berita Terkait
-
Sempat 16 Hari Bertugas di Rumah Sakit, Seorang Dokter Gadungan Ditangkap
-
Sudah Vaksinasi Penuh, Anda Bisa Kunjungi Ingris Tanpa Karantina Loh!
-
INFOGRAFIS: Efektivitas dan Efikasi Vaksin-vaksin Covid-19!
-
Tak percaya Kemanjuran Vaksin Covid-19 Gratis, Warga Thailand Borong Vaksin di Shopee
-
FSGI: Pemerintah Bisa Buka Lagi Sekolah Jika 70 Persen Siswa Sudah Divaksin
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
BRI Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Puluhan Lokasi Bencana Sumatra, Bukti Komitmen Sosial
-
Yogyakarta Jadi Fokus Pengadaan SPKLU untuk Hadapi Lonjakan Wisatawan Natal dan Tahun Baru
-
Hadapi Nataru, BRI Andalkan Digital Banking dan AgenBRILink: Dana Tunai Mencapai Rp21 Triliun
-
Saham BBRI Tumbuh Konsisten, Bukti BRI Sebagai Perusahaan Pelat Merah Terbesar di Indonesia
-
UGM Gerak Cepat! 218 Mahasiswa Terdampak Bencana Banjir dan Longsor Dapat Bantuan Ini