SuaraJogja.id - Selain nama Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan, sosok kepala daerah yang belakangan mencuri perhatian yakni Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono. Sosok yang sempat membuat pernyataan kontroversi terkait Covid-19 itu nyatanya memiliki kisah suram yang kemudian mengantarkannya jadi seorang mualaf.
Seperti diketahui, sosok Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono bukan baru sekali ini saja jadi perhatian publik. Sebelum mencuat perihal pernyataan kontroversialnya bab Covid-19, kader PDI Perjuangan tersebut sempat viral seusai slip gajinya sebagai bupati tersebar di media sosial.
Nah, di balik kisah kontroversialnya, pria yang memiliki nama kecil Kho Wing Chin tersebut punya kisah kelam yang kemudian membawanya menjadi mualaf.
Seperti dilansir dari channel YouTube Hotman Paris Show, pria kelahiran 27 November 1962 itu saat usia muda akrab dengan dunia hitam. Ia mengaku dahulu merupakan bandar narkoba.
"Dulu saya kepala pengepul pil atau mungkin bisa dibilang bandar ekstasi. Saya mengedarkan narkoba itu sejak tahun 1993 hingga berhenti di tahun 1998," ungkapnya.
Ia mengaku semenjak berhenti mengedarkan narkoba di tahun 1998, di saat itu pulalah bertaubat dan menjadi mualaf.
Mantan ketua DPP PITI Indonesia itu berkisah keputusannya untuk menjadi mualaf dilalui dengan cukup miris. Saat itu, ia sempat overdosis lantaran mengonsumsi banyak obat-obatan terlarang.
Gegara itu, ia sempat divonis meninggal dan diletakkan di kamar mayat dengan posisi tangan dan kaki sudah terikat, dibungkus layaknya mayit yang akan dikebumikan.
"Di kamar mayat itu saya teriak-teriak. Saya mati suri kala itu. Kemudian dokter datang dan menanyakan kondisi saya. Saya ketika itu teriak lantaran bermimpi digebuki oleh sejumlah orang berjubah putih," katanya.
Baca Juga: 5 Bule Mualaf Setelah Menikah dengan Artis Indonesia, Harmonis Hingga Kini
"Lalu, ketika saya kesakitan muncul seorang anak meminta saya mengucap istighfar. Karena saya Katolik, saya tak tahu apa itu istighfar, lalu saya digebuki hingga merasa lemas. Di saat itulah saya kemudian meminta ampun Ya Tuhan ampuni saya. Lalu ada suara tanya kamu mau masuk agama apa, saya kepingin Islam. Setelah itu saya mengucap syahadad. Seusai itu saya merasa tenang," lanjutnya.
Semenjak resmi menjadi mualaf, Budhi kemudian secara perlahan membuang semua sisa-sisa masa lalunya yang kelam. Semua barang-barang narkoba yang masih ada di rumah ia buang.
"Semenjak itu, saya buang semua ekstasi, hasil kekayaan saya saya kasih ke orang-orang," tambahnya.
Sementara itu, dilansir dari channel YouTube Banjarnegara Kab, Budhi Sarwono mengaku kenakalannya sebetulnya sudah terlihat semenjak duduk di bangku SMP. Ia mengaku dulu kerap mengambil barang-barang emas dagangan milik orang tuanya lalu dijual.
"Hasilnya ya cuma buat jajan bareng temen-temen dan dibagikan ke tukang becak. Itu saya kecanduan dan ga kapok meski sering ketahuan dan digebuki sama om," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Ini 5 Pernyataan Bupati Banjarnegara, Honor Sales Covid-19 dapat Rp200 Ribu Per Pasien
-
IDI Murka Usai Bupati Banjarnegara Tuding Rumah Sakit 'Jualan' Covid-19
-
Ngaku Ketemu Sales Corona, Bupati Banjarnegara Tuding Rumah Sakit 'Jualan' Covid-19
-
Izinkan Hajatan saat Lonjakan Covid-19, Bupati Banjarnegara: Daripada Sembunyi-sembunyi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik