Guna lebih memperlancar kegiatan baksos ini, Ahmad menuturkan juga telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 di masing-masing wilayah. Khususnya satgas di setiap kampung baik RT dan RW.
Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan dan kebaikan bersama juga terkait dengan pendistribusian paket makanan tersebut nantinya. Sehingga nantinya paket soto itu akan disalurkan melalu pengambu wilayah masing-masing.
"Kita juga tidak ingin membahayakan diri kita sendiri, kita minta kemarin dari satgas kampung per RT RW untuk mengkoordinir untuk itu. Jadi nanti kita sistemnya mendistribusikan ke misalnya Pak RW, RT atau Pak Dukuh, Bu Dukuh nanti yang membagikan mereka. Karena juga keterbatasan anggota kita di lapangan," terangnya.
Disebutkan Ahmad, setidaknya ada 9 orang yang membantu dalam menyiapkan keseluruhan paket soto ini sebelum dibagikan kepada warga. Koordinasi dengan pihak berwenang baik TNI dan Polri pun telah dilakukan dan mendapat lampu hijau.
"Kita sebelumnya kemarin juga sudah kula nuwun sama Pak Babinsa di wilayah sleman dan kepolisian. Mereka mengizinkan karena kita dengan prokes yang ketat juga gitu. Pembuatan juga pendistribusian," ungkapnya.
Ahmad menjelaskan di warung sotonya yang berada di Jalan Turi-Sleman KM 2, Jogokerten, Trimulyo, Sleman itu, persiapan memang tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari proses memasak yang tetap menggunakan masker dan sarung tangan.
Sebelum memasak hingga saat melakukan packing pun, semua wajib mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah tersedia.
Terkait distribusi sendiri, pihaknya membagi pengiriman itu menjadi dua sesi untuk makan pagi dan siang. Paket soto yang dibuat Ahmad sendiri berisi nasi, soto daging, tahu, tempe, kerupuk hingga sambal.
"Untuk masak kemarin kita mulai antara jam 03.00 dan 03.30 pagi. Terus untuk packingnya kebetulan ada temen-temen yang bantu jadi lumayan cepatlah. Karena kita packingnya juga pakai box. Bukan plastikan. Sotonya pakai plastik tapi jadi mendadak gitu biar sampai ke warga yang isoman itu posisinya masih angetlah," jelasnya.
Baca Juga: PSS Sleman Siap Luncurkan Program Bantu Penanganan COVID-19
Mengenai pendanaan, Ahmad mengungkapkan pihaknya menerima bantuan dari sejumlah teman ditambah dengan uang pribadinya.
Bukan yang pertama
Ahmad menyampaikan kegiatan baksos dengan mengirimkan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan ini bukan pertama kali dilakukan. Sebelum ini, pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa nasi kepada petugas dekontaminasi BPBD Skeman dan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Sleman.
"Tahun kemarin kita juga sudah pernah melakukan [baksos] untuk BPBD Sleman sama nakes di Sleman tapi beda menu dan beda nama waktu itu dan sekarang kita pakai nama soto Dasinem ini," ujarnya.
Menurutnya kegiatan itu memang sudah seharusnya dilakukan untuk membantu sesama. Khususnya kepada para petugas yang sedang menjalankan tugasnya di tengah pandemi Covid-19.
"Mereka garda terdepan kita, mereka membutuhkan asupan yang cukup," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Bahaya! Kasus Leptospirosis di Sleman Renggut 9 Nyawa, Episentrum Bergeser ke Permukiman Padat
-
Generasi Muda Sulit Dapat Pekerjaan Layak, Ekonom UGM: Sistem Belum Berpihak pada Kemampuan Mereka
-
Kasus Keracunan Siswa di Mlati ke Tahap Uji Lab, Opor Ayam hingga Anggur jadi Biang Kerok?
-
Kereta Cepat Whoosh Diduga jadi Bancakan, KPK Telusuri Dugaan Mark Up Miliaran Dolar
-
Residivis Penipu Mobil Beraksi Lagi: Tukar Tambah Jadi Jebakan, Wiraswasta Yogyakarta Jadi Korban