SuaraJogja.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan tingkat kepatuhan memakai masker di beberapa wilayah mencapai angka 94 persen. Kendati demikian, masih ada satu wilayah yang angka penggunaan maskernya di bawah 80 persen.
"Dilihat dari angka-angka yang ada, ada satu wilayah yang tingkat kepatuhan memakai masker masih di bawah 80 persen," ungkapnya setelah bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan pada Sabtu (17/72021) sore.
Menurutnya, hal itu juga menjadi tantangan khususnya bagi masyarakat Jogja. Sebab, salah satu cara untuk mengurangi laju pertumbuhan kasus Covid-19 yaitu patuh terhadap protokol kesehatan.
"Agar laju kasus Covid-19 bisa diatasi harus patuh terhadap protokol kesehatan. Ini yang harus diperbaiki," ujarnya.
Dia juga menyinggung soal pemanfaatan rumah isolasi baik yang terpusat atau di rumah yang digunakan untuk isolasi mandiri.
Jenderal berpangkat bintang empat itu menyebutkan bahwa selter yang sudah disiapkan masih di angka 49. Artinya masih ada tempat yang bisa dipakai.
"Namun faktanya masyarakat lebih memilih untuk isolasi mandiri di rumah," terang dia.
Bagi masyarakat Jogja yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, katanya, diminta untuk koordinasi dengan petugas PPKM Mikro di wilayahnya. Sehingga petugas bisa memberi bantuan apakah rumahnya layak untuk isolasi.
"Kalau ternyata rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi lebih baik bergeser ke selter terpusat yang telah disiapkan," ujarnya.
Baca Juga: Ahli Sebut Lonjakan Covid-19 di Sumbar Dipicu Rendahnya Penerapan Prokes
Alasan Kapolri meminta warga untuk menjalani isolasi mandiri di selter terpusat karena di sana ada tenaga kesehatan (nakes), diberi makan, dan kondisi kesehatannya dikontrol dengan baik.
"Di selter terpusat ada nakes yang akan mengontrol kesehatan orang yang sedang isolasi," imbuhnya.
Di sisi lain, isolasi mandiri bisa membantu mengurangi tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.
"Jika dilihat dari beban BOR di rumah sakit tentu pilihan terbaiknya adalah isolasi mandiri," katanya.
Berita Terkait
-
Ahli Sebut Lonjakan Covid-19 di Sumbar Dipicu Rendahnya Penerapan Prokes
-
55 RT di DIY Masih Berstatus Zona Merah, Pemerintah Lakukan Intervensi Prokes Ketat
-
LIVE STREAMING: Blak-blakan Prosedur Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri
-
Seram! Warga Langgar Protokol Kesehatan di China Terancam Hukuman Mati
-
Pemprov Sulsel Izinkan Warga Salat Idul Adha di Lapangan, Ini Syaratnya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda