Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 29 Juli 2021 | 14:21 WIB
Utas viral gadis kerja sejak lulus SMP untuk biayai sekolah - (Twitter/@nitijinew)

SuaraJogja.id - Perjuangan seorang gadis yang hidup tanpa ayah mencuri atensi publik. Gadis bernama Miftahul Jannah itu pun viral di media sosial.

Miftahul Jannah, pada utasnya yang viral, Selasa (27/7/2021), bermaksud mengucapkan terima kasih pada dirinya sendiri karena telah berjuang keras menjalani kehidupan.

"Thread ini gua persembahkan buat "Miftahul Jannah" sebagai ucapan terima kasih karna udah jadi manusia kuat versi dirinya sendiri," tulisnya lewat akun @nitijinew.

Ia menceritakan, umur 16 tahun menjadi momen di mana ia mengalami patah hati terbesar karena kehilangan ayahnya.

Baca Juga: Heboh Pulsa di Ponsel Jadul Ada Rp 250 Juta, Warganet: Bisa Nelpon Sampai Mulut Berbusa

Bukan itu saja, ketika lulus SMP pun, ia kembali patah hari karena tak bisa melanjutkan pendidikan ke SMA karena faktor biaya, sehingga ia memutuskan untuk mencari kerja selepas lulus SMP.

"Gua sering nangis diem-diem mikirin nasib yang kurang enak. Sampe akhirnya gua sadar, hidup gua gak berhenti cuma karna gak bisa lanjut ke SMA.
Gua mutusin nyari kerja buat bantu ngehidupin kebutuhan sehari-hari bantuin emak sebagi orang tua tunggal," cuitnya.

Bermodal ijazah SMP, Miftahul Jannah mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, tetapi perjuangannya mulai berbuah. Ia diterima bekerja sebagai cleaning service di bioskop.

Lantas, ketika seharusnya ia belajar di sekolah atau bermain bersama teman-temannya, di umur 17 tahun, ia menghabiskan masa mudanya itu untuk mencari uang.

Meski begitu, gadis kelahiran 29 November 2000 ini mendapat banyak perlajaran selama bekerja saat remaja, antara lain disiplin waktu, kerja sama, hingga bersyukur.

Baca Juga: Ditonton 11 Juta Kali, Viral Testimoni Wanita Nikahi Sahabat: Jadi Geli Sendiri

Walaupun sudah bisa menghasilkan uang sendiri, kala itu Miftahul Jannah masih memiliki keinginan untuk lanjut SMA.

"Akhirnya gua mutusin ikut program Paket C (setara SMA). Gua daftar dan biayain diri sendiri dengan cara nyicil tiap bulannya.
Bener ya, cara orang dapetin keinginannya pasti beda-beda," terang dia.

Dirinya pun menemui kendala dalam mengatur waktu antara kerja dan sekolah karena jadwal belajar Sekolah Paket C adalah Sabtu dan Minggu, tetapi libur kerjanya Senin.

Namun, ia masih bisa bersyukur, ketika mendapat shift kerja sore, Miftahul Jannah menyempatkan belajar selama satu hingga dua jam di sekolah.

Perjuangannya sekolah Paket C sambil bekerja itu pun berbuah manis. Ia akhirnya lulus dan mendapatkan ijazah.

"Walaupun waktunya lebih singkat dari sekolah formal, gua tetep bangga dan bersyukur karna bisa lulus sekolah setara SMA.
Berjuang bareng mereka ngebuat gua sadar bahwa bukan cuma gua doang yang kurang beruntung di dunia ini. Justru gua salah satu orang yang kuat diantara mereka," kenang Miftahul Jannah.

Dari pengalaman itu, dirinya belajar untuk selalu menerima dan menjalani kehidupan meskipun berat serta tetap bersyukur dan berterima kasih pada diri sendiri.

"Selamanya gua harus bersyukur dan berterima kasih sama diri gua sendiri karna udah kuat dan bisa nerima suratan takdir yang dikasih sama Allah.
Hidup gak segampang yang kita mau dan hidup gak sesulit yang kita takutin.
Jalanin aja dulu..." kicaunya.

Dengan ijazah setara SMA yang sudah ia miliki, seharusnya Miftahul Jannah bisa mendaftar kuliah.

Namun, kali ini ia mengakui harus bersabar karena pandemi Covid-19 menjadikannya pengangguran, sehingga tak ada biaya untuk kuliah.

"Buat biaya makan sehari-hari aja susah.
Sabar mif, sabar.......pasti bakal ada jalannya," tulis Miftahul Jannah.

Selain berterima kasih, Miftahul Jannah juga meminta maaf pada dirinya sendiri karena belum bisa mewujudkan cita-cita masa kecilnya, yaitu menjadi guru.

Kendati demikian, lagi-lagi ia bersyukur karena diberi hadiah berupa keikhlasan oleh Allah.

Selain itu, meskipun belum bisa menjadi guru di sekolah, Miftahul Jannah mensyukuri dirinya bisa menjadi guru untuk para keponakannya di rumah.

"Dan insyallah gua bisa jadi guru buat anak-anak gua kelak," imbuhnya.

Selama ini, tanpa topangan hidup dari sosok seorang ayah, Miftahul Jannah mengungkapkan bahwa sang ibu merupakan sumber kekuatannya.

"Dari gua SD, dia jualan kue keliling dan gak pernah ngeluh.
Pokoknya selama ada emak disisi gua, insyallah gua kuat. Doain supaya emak gua sehat terus yaaaaaa..." ungkap Miftahul Jannah.

Utas Miftahul Jannah pun viral dan hingga mendapat 10 ribu lebih retweets serta 54 ribu lebih likes.

Ia banjir doa dan pujian dari warganet. Banyak pula para pengguna Twitter itu yang takjub sekaligus terharu dengan pelajaran tentang rasa syukur dan menyayangi diri sendiri yang termuat dalam utas Miftahul Jannah.

Dirinya pun membalas, "Makasih atas semangat dan doa baik dari kalian, maaf gak bisa bales satu-persatu.
Semoga semua doa baik bisa kembali ke diri kalian sendiri, aamiin."

BACA UTAS SELENGKAPNYA DI SINI.

Load More