SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Jogja baru menyasar sekitar 9.697 orang dari kelompok rentan yang terdiri dari difabel, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dan juga pralansia di dosis pertama. Jumlah tersebut masih cukup kecil karena akses untuk vaksin kelompok rentan masih sulit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Yogyakarta Lana Unwanah mengungkapkan bahwa vaksinasi kelompok rentan termasuk difabel dimulai sejak akhir Juni 2021 lalu. Sebanyak 9.697 orang itu tercatat hingga 31 Juli 2021.
"Kami masih terkendala karena aksesnya ya, tapi beberapa sudah datang baik yang diantar dan datang ke tempat vaksinasi," ujar Lana ditemui wartawan saat Vaksinasi Massal di XT Square, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (2/8/2021).
Lana menambahkan bahwa keterbatasan akses itu pihaknya mendorong kelompok rentan untuk vaksinasi di tiap puskesmas.
Hal itu untuk memudahkan lantaran adanya keterbatasan dari masing-masing orang.
"Jadi kami dorong agar ke puskesmas karena aksesnya mudah dan dekat dengan rumah mereka," kata dia.
Total sasaran bagi kelompok rentan, kata Lana digabung dengan kelompok umum. Sehingga berapa orang yang akan mendapat vaksin tidak terperinci.
"Jika total dari kelompok rentan digabung dengan kelompok umum itu berjumlah 169.467 orang. Tapi sejauh ini yang paling banyak tervaksin di kelompok umum," ujar dia.
Lana mengatakan bahwa jenis vaksin yang diterima kelompok rentan yaitu Sinovac dan AstraZeneca. Sehingga vaksin untuk dosis kedua masih sedikit.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 1 Juta Lebih Dosis per Hari
"Untuk dosis dua sekitar 700 orang, karena memang baru dimulai akhir Juni 2021. Beberapa ada yang mendapat vaksin AstraZeneca. Tapi saat vaksin bulan Juli mereka ada yang mendapat Sinovac. Jadi kami tidak bisa memilih vaksin, ketika yang tersedia misal Sinovac, ya itu yang kami berikan," ujar Lana.
Terpisah, Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengungkapkan bahwa ketersediaan vaksin di Kota Jogja sekitar 11.000 dosis. Vaksin tersebut jenis Sinovac.
"Itu untuk dosis kedua. Sebenarnya Kota Jogja butuh sekitar 51.000 dosis. Ya semoga saja bertahap diberi (dari Pemda DIY), sehingga jadwal vaksinasi dosis dua terpenuhi," kata dia.
Emma menjelaskan vaksinasi dosis 1 dan dua harus diperhatikan. Pasalnya dua dosis itu harus diselesaikan, agar pendistribusian vaksin sesuai data yang tercatat.
Lebih lanjut pihaknya juga sudah mengajukan vaksin ke Pemda. Pemkot Jogja mengajukan sekitar 100 ribu dosis untuk percepatan vaksin termasuk mengejar penyelesaian vaksinasi warga Kota Jogja pada hari kemerdekaan 17 Agustus nanti.
"Informasinya kami akan mendapat vaksin AstraZeneca untuk dosis dua. Nanti juga bertahap," ujar Emma.
Berita Terkait
-
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 1 Juta Lebih Dosis per Hari
-
Wanita Kesurupan saat Vaksinasi, Kades: Makhluk di Tubuhnya Tak Mau Divaksin
-
Kemenkes Tegaskan Vaksin Dosis Ketiga Bukan untuk Masyarakat Umum
-
Kemenkes Tegaskan Vaksin Booster Hanya Untuk Nakes, Masyarakat Harap Sabar
-
Kemenkes Tegaskan Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga hanya untuk Tenaga Kesehatan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik