SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan melakukan penyekatan di kampung-kampung wilayah Kota Jogja ketika terjadi peningkatan kasus Covid-19 di kampung setempat. Hal itu terjadi lantaran mobilitas warga sejak ada penyekatan jalan lebih banyak aktivitas di dalam kampung.
"Secara umum untuk penerapan PPKM Level 4 yang diperpanjang (3-9 Agustus) masih sama. Namun kami konsentrasikan untuk menurunkan mobilitas di pemukiman dan cara penanganan kasus Covid-19 yang ringan, atau OTG," terang Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heore Poerwadi dihubungi wartawan, Rabu (4/8/2021).
Ia melanjutkan, bahwa penurunan mobilitas di jalan raya turun sampai 50-60 persen. Namun di wilayah permukiman mobilitas turun hanya 19 persen.
"Dengan demikian tingkat mobilitas di pemukiman masih signifikan untuk terjadinya penukaran Covid-19," katanya.
Baca Juga: Sempat Ada Asa Saat New Normal, Jogja Exotarium Harus Jual Aset untuk Makan Ratusan Satwa
Heroe, yang juga Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Jogja mengatakan mekanisme penanganan difokuskan kepada penyekatan dan pemisahan secepatnya kasus di pemukiman. Posko dan Satgas Kelurahan serta Kemantren harus fokus bagaimana setiap kasus baru, secepatnya ditangani secara terintegrasi.
"Pihak kelurahan dan kemantren secepatnya melakukan isolasi, baik di selter kota maupun selter wilayah. Sehingga yang negatif, tidak tertular dari yang satu rumah atau satu ruangan," ujar dia.
Pemkot nantinya akan melakukan pembatasan akses untuk pemukiman yg kasusnya masuk kategori oranye, merah, adanya pertumbuhan kasus, atau aktivitas mobilitas yang tinggi. Saat ini ada 235 RT yg melakukan penyekatan akses jalan keluar masuk di wilayahnya.
"Jadi begitu ada pertumbuhan kasus, dan dinilai ada kontak erat, maka posko dan satgas kelurahan langsung membuat penyekatan akses keluar masuk," ujar dia.
Untuk masyarakat isolasi mandiri di rumah pihaknya akan memperketat monitoringnya. Pihaknya akan melakukan gerakan "sapa aruh" melalui PKK wilayah RT dan RW.
Baca Juga: Protes PPKM Diperpanjang, Jogja Exotarium Lepaskan Sejumlah Satwa untuk Cari Makan Sendiri
"Selain mendapat multivitamin atau obat, dan makanan setiap hari 2 kali, juga selalu dimonitoring dari Satgas Kelurahan ketika mengantar makanan," ungkap Heroe.
Dirinya mengatakan dengan menggeser pembatasan mobilitas di perkampungan, harapannya ada penurunan kasus baru yang bisa ditekan lebih cepat.
Hingga Selasa (3/8/2021), kasus baru di Kota Jogja tercatat sebanyak 87 orang. Dengan demikian total kasus Covid-19 di kota sendiri terdapat 18.634. Berbeda pada Senin (2/8/2021) jumlah total kasus Covid-19 mencapai 18.565.
Berita Terkait
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
'Tim Kami Seperti Lelucon': Media China Pesimistis Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi Skincare BPOM Harga Terjangkau, Terbaik Bikin Kulit Glowing dan Sehat
-
7 HP Murah RAM 8 GB Terbaik Juni 2025, Cuma Rp 2 Jutaan dapat Memori Jumbo
-
Stefano Lilipaly Hattrick ke Gawang Emil Audero, Wajib Masuk Skuad Utama?
-
Bali Master League 45+ Pekan Kedua, Baling FC Bantai Oldstar Kelan 4-1
Terkini
-
Penyaluran KUR di DIY Hingga April 2025 Capai Rp1,5 Triliun, Kabupaten Sleman Paling Tinggi
-
Di Tangan Perempuan, Keris Bicara Tentang Lingkungan dan Kesetaraan Gender
-
Keluarga Tersangka Tragedi BMW Minta Maaf, Ayah Christiano Serahkan Proses Hukum ke Polresta Sleman
-
Ayah Christiano Tarigan Ungkap Kronologi Kecelakaan Versi Keluarga: Anak Saya Tidak Lari
-
Panen Raya Menanti, Kulon Progo Terima Traktor & Pompa Air: Petani Siap Tingkatkan Produksi