SuaraJogja.id - Sinergitas antara berbagai unsur di masyarakat diperlukan kaitannya untuk program vaksinasi Covid-19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah, termasuk para ulama di Indonesia yang menjadi bagian penting dalam mendukung percepatan dan edukasi vaksinasi ini.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Ahmad Muwafiq meyakini bahwa vaksinasi menjadi salah satu sarana penting untuk bisa bertahan di tengah pandemi yang tak kunjung usia ini.
Ia bahkan memastikan vaksinasi tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Pria yang akrab disapa Gus Muwafiq itu mencontohkan dirinya sendiri yang tidak mengalami efek samping paska vaksinasi tiga bulan lalu.
"Vaksinasi menjadi suatu kebutuhan bersama untuk jalan keluar yang hari ini baru bisa kita pahami sebagai jalan keluar dari Covid-19. Saya sendiri sudah vaksin lebih dari tiga bulan lalu," kata Gus Muwafiq kepada awak media seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi di The Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Cerita Sulitnya Warga Bekasi Cari Vaksin, Sehari 2 Kali Antre Tapi Tak Bisa Vaksinasi
Gus Muwafiq meyakini bahwa semua penyakit pasti ada obat atau sarana yang bisa digunakan untuk kesembuhan. Begitu juga pandemi Covid-19 ini yang membutuhkan vaksin sebagai salah satu sarana penguatan diri.
"Jadi memang semua penyakit ada obatnya. Jadi survivalnya manusia dari dulu itu pasti menggunakan satu sarana. Nah survival terhadap binatang sarananya senjata, survival terhadap penyakit sarananya obat. Nah hari ini survival terhadap Covid-19 sarananya adalah vaksin," ungkapnya.
Gus Muwafiq menyebut bahwa kemungkinan orang yang telah menjalani vaksinasi untuk bisa tetap bertahan di masa pandemi ini akan lebih baik.
"Maka kemudian kita sudah melakukan vaksinasi, ya insyaallah akan ada jalan keluar yang terbaik dalam situasi pandemi seperti ini," imbuhnya.
Ia tidak menampik bahwa peran ulama dalam percepatan vaksinasi Covid-19 ini memang penting. Termasuk juga untuk mengedukasi masyarakat dan santri-santrinya agar tidak ragu mendapatkan suntikan vaksin.
Baca Juga: Bukan Radikal-Taliban, Tokoh NU: Masalah Utama Kita Korupsi dan Keadilan
"Ya karena ulama itu punya tanggungan umat yang banyak. Ya santri-santri banyak, umat-umat banyak, jemaah banyak, lha jemaahnya itu manusia. Lha manusia itu harus divaksin kan gitu," tuturnya.
Terkait dengan masih banyaknya informasi yang sesat di luar sana mengenai vaksinasi Covid-19, kata Gus Muwafiq, di sini menjadi salah satu peran ulama tadi dalam meluruskan informasi atau pandangan itu. Hal ini bertujuan agar informasi tidak benar terkait dengan vaksin Covid-19 itu bisa semakin diredam dan vaksinasi berjalan lancar.
Dirinya tidak menampik bahwa informasi simpang siur dan tidak benar mengenai vaksinasi Covid-19 itu masih beredar di tengah masyarakat. Tidak jarang bahkan membuat masyarakat enggan untuk mendapat vaksin.
"Ada yang mengatakan vaksin itu adalah alat untuk membunuh, ada yang mengatakan vaksin adalah konspirasi, ya tapi bahwa vaksin itu dibutuhkan hari ini. Makanya para kyai, yang lain bicara begitu ya terserah yang penting sekarang kenyatannya adalah bahwa masyarakat butuh untuk divaksin," tegasnya.
Menurutnya cara termudah yang bisa dilakukan oleh para ulama dalam menepis informasi tidak benar itu adalah dengan mengajak santri untuk mengikuti vaksinasi. Ditambah dengan edukasi kepada masyarakat bahwa vaksin tidak hanya berguna bagi masyarakat tapi juga orang-orang di sekitarnya.
"Ya ngajak santrimya untuk ikut vaksin, nanti tertepis dengan sendirinya. Jadi yang kayak-kayak gitu ngga usah diurusin tapi bahwa santrinya diajak vaksin, umatnya diajak vaksin gitu selesai," tuturnya.
Sebagai salah satu jalan keluar di tengah pandemi Covid-19 ini, Gus Muwafiq mengajak seluruh masyarakat tidak hanya di lingkungan pesantren tapi juga masyarakat secara umum.
"Maka karena jalan keluar hari ini adalah vaksinasi monggo kita semua siapapun, untuk kebangkitan bangsa, negara dan daerah kita tercinta Yogyakarta monggo kita semua menghadiri dan siap divaksinasi," pungkasnya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengapresiasi bantuan dari berbagai pihak dalam penyelenggaraan vaksinasi bagi masyarakat. Sekaligus juga membantu percepatan capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sleman.
Dalam kesempatan ini Kustini juga mengajak kepada masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi untuk bisa segera mencari vaksin di tempat-tempat terdekat yang menyediakan.
"Apabila belum vaksin, secepatnya lah untuk vaksin. Supaya nanti semua sendi-sendi perekonomian, budaya, maupun pariwisata nanti bisa bangkit lagi kalau semua masyarakat sudah divaksin," ujar Kustini.
Berita Terkait
-
MUI Sentil Keras Isa Zega yang Umrah Pakai Hijab: Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status dalam Islam!
-
Ulasan Buku Ulama, Pewaris Para Nabi: Mengenalkan Tugas-Tugas Ahli Agama
-
Bekicot Halal atau Haram? Begini Penjelasan Hukumnya dalam Islam
-
Prabowo Wajibkan Menteri Pakai Maung, MUI: Sejalan Rekomendasi Ijtima Ulama
-
Jejak Pendidikkan Kepala Badan Penyelenggara Haji Irfan Yusuf yang Juga Cucu Pendiri NU
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025