SuaraJogja.id - Sebanyak empat kalurahan di Kabupaten Bantul mendapat bantuan sarana dan prasarana terkait dengan evakuasi bencana. Empat kalurahan itu antara lain Kalurahan Terong dan Temuwuh, Kapanewon Dlingo; Kalurahan Bangunjiwo, Kasihan; dan Kalurahan Bantul, Bantul.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto menyampaikan bahwa keempat wilayah tersebut rawan terjadi bencana alam. Misalnya di Dlingo termasuk wilayah yang rawan terjadi tanah longsor.
"Alasannya ketika terjadi bencana alam mereka lebih siap dengan apa yang sudah diberikan," tutur Dwi pada Kamis (26/8/2021).
Adapun bantuan yang diserahkan yakni empat unit sepeda motor roda tiga untuk mempercepat proses evakuasi. Selain itu ada gergaji mesin, handy talky (HT), senter yang dipasang di kepala, dan 10 tali tambang.
"Nilai total belanja bantuan ini mencapai Rp200 juta. Sumbernya dari APBD Bantul, sementara yang paling mahal motornya sekitar Rp30 juta per unit," terangnya.
Menurutnya, bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari program Pagu Indikatif Kecamatan (PIK). Jadi usulan PIK yang diakomodir oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.
"Kami hanya memfasilitasi pengadaan peralatannya," kata dia.
Dwi berharap bantuan itu dapat meningkatkan kapasitas desa/kalurahan dalam menghadapi bencana alam. Sementara untuk kecamatan-kecamatan lain yang belum mengusulkan segera memberikan usulan PIK.
"Harapan ke depannya kalurahan lain segera memberikan usulan PIK supaya mempercepat proses evakuasi kejadian bencana," imbuhnya.
Baca Juga: Pria Asal Bantul Alami Cedera Kepala Usai Hajar Truk Molen yang Tengah Parkir
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebutkan bila di Bumi Projotamansari mirip seperti minimarket bencana alam. Semua potensi bencana alam ada di Bantul mulai dari gempa bumi, kebanjiran, longsor, hingga angin kencang.
"Oleh karena itu perlu langkah-langkah antisipatif dengan melibatkan partisipasi dari semua pihak di bawah pengelolaan manajemen yang terukur dan terencana," ujarnya.
Sehingga dengan alat-alat yang diberikan dapat mengurangi risiko bencana. Efeknya dampak ekonomi bisa jauh lebih murah.
"Berkaca dari hal itu kami perlu investasi sebelum terjadi bencana alam," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik