Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Rahmat jiwandono
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 15:15 WIB
Objek wisata Yogyakarta di kawasan Titik Nol Kilometer - (SUARA/Eleonora PEW)

SuaraJogja.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyatakan bahwa objek wisata (obwis) baru akan dibuka apabila 80 persen warga DIY sudah tervaksin. Raja Yogyakarta ini tidak mau terburu-buru membuka obwis lantaran penularan Covid-19 di DIY masih tinggi.

Ketua Paguyuban Warung Makan Pantai Depok, Nunik menilai aturan tersebut merugikan pelaku wisata. Pasalnya, hingga kini mereka yang paling terdampak pagebluk ini.

"Kalau harus menunggu 80 persen warga DIY harus divaksin dulu ya kasihan kami. Kami sudah lama sekali enggak kerja," ujar Nunik kepada SuaraJogja.id, Jumat (27/8/2021).

Dia mengatakan, pegawai rumah makan maupun pemiliknya sudah banyak yang divaksin. Sehingga mereka berharap tempat wisata bisa segera dibuka.

Baca Juga: Kapan Objek Wisata di Pangandaran Buka Lagi? Ini Kata Bupati Jeje

Selain itu, menurutnya, belum ada kejelasan soal kapan 80 persen warga Kota Gudeg tervaksinasi. Mengingat distribusi vaksin yang dikirim dari pusat ke daerah tidak begitu lancar.

"Belum tahu juga kan kapan 80 persen warga DIY akan tervaksin," katanya.

Dia menyarankan kepada pemerintah supaya melakukan pemetaan mana saja obwis yang pelaku wisatanya sudah divaksin. Dengan begitu, obwis itu bisa dibuka.

"Semoga ada kelonggaran seperti itu. Karena kalau misal ada pelaku wisata di tempat wisata di Bantul belum vaksin, kasihan kami yang sudah divaksin tapi belum boleh beroperasi juga," paparnya.

Selama obwis masih tetap ditutup, untuk menyambung hidup, Nunik beralih pekerjaan jadi petani. Dia menanam lombok dan bawang merah.

Baca Juga: CATAT! Syarat Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil di Bogor

"Saya beralih dari pedagang makanan laut ke sektor pertanian tapi ternyata hasil panen lombok dan bawang merah enggak memuaskan. Banyak yang tidak laku," katanya.

Load More