Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 30 Agustus 2021 | 16:49 WIB
Muammar Asnafi saat menerima vaksin dari tenaga kesehatan saat kegiatan Vaksinasi Bhineka Tunggal Ika untuk mahasiswi luar DIY di Sasana Hinggil Keraton Yogyakarta, Senin (30/8/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Mahasiswi yang juga mengambil kursus perhotelan di Jogja ini merasa sudah jenuh dengan aktivitas belajar online. Ia pun berharap segera ada kejelasan pemerintah membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Kami semua berharap juga agar pelajaran di kampus dibuka kembali. Saya pribadi juga sudah bosan belajar secara daring," terang dia.

Terpisah, Ketua Panitia Vaksinasi GKR Indonesia, Widihasto Wasana Putra mengaku pihaknya cukup banyak mendapat keluhan warga luar DIY yang sulit mendapatkan akses vaksin, terutama pelajar mahasiswa. Sehingga pihaknya membuat wadah dan mengajak pengurus asrama berbagai daerah di Jogja untuk mendata jumlah pelajarnya.

"GKR Indonesia memberikan wadah dari keluhan mereka. Sehingga kami berikan vaksin ini ke seluruh mahasiswa terutama dari luar DIY, " ujar Hasto.

Lebih lanjut, ada 2.000 mahasiswa yang mendapat vaksin. Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. 

Dalam kegiatan vaksin tersebut, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas turut hadir meninjau. Menurutnya Keraton Yogyakarta ikut membantu Pemda DIY dalam percepatan penanganan Covid-19.

"Kami (Keraton) juga membantu pemda untuk percepatan vaksin ini, terutama mahasiswa yang belum divaksin ya," katanya.

Tidak hanya 2.000 peserta mahasiswa, kata Hemas jumlah itu dimungkinkan akan bertambah. Pasalnya rencana PTM akan digelar jika pelajar sudah lebih dari 70-80 persen tervaksin.

Baca Juga: 3400 Buruh DIY Di-PHK dan Dirumahkan Sejak PPKM Digelar Pada Juli, Pariwisata Paling Parah

Load More