SuaraJogja.id - Uji coba operasional mall dan pusat perbelanjaan sudah berlangsung selama sepekan, di Sleman. Dari masa uji coba ini, diketahui belum semua pengunjung mall memiliki aplikasi PeduliLindungi.
Public Relations Jogja City Mall Febrianita Candra Rini menyebut selama sepekan JCM beroperasi, terlihat sudah ada tren peningkatan kunjungan dari masyarakat.
"Kalau dibandingkan dengan sebelum PPKM, jumlahnya tidak membeludak secara signifikan," kata dia, Rabu (1/9/2021).
Ia menilai, kebijakan baru penerapan protokol kesehatan di masa operasional selama PPKM Level 4 menjadi tantangan bagi pengelola mal. Terutama dalam hal penggunaan data yang tercantum dalam aplikasi Peduli Lindungi sebagai akses masuk mal.
Baca Juga: PSS Sleman Perkuat Motivasi Pemain Jelang Partai Perdana Kontra Persija
Candra menjelaskan, pihaknya menggunakan waktu selama sepekan belakangan untuk beroperasi sekaligus mengenalkan aplikasi itu kepada pengunjung.
"Karena banyak pengunjung yang belum punya aplikasi, lalu kami beri tahu cara meng-install, menggunakan. Kami bahkan membuat video tutorial," ungkapnya.
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi dimaksudkan agar pengelola hanya membolehkan masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 untuk memasuki mall. Lewat aplikasi itu, dapat dilihat dan dicek langsung perihal riwayat imunisasi Covid-19, yang diterima pengunjung sekaligus sertifikat sebagai bukti telah disuntik vaksin.
Candra berharap program vaksinasi terus berjalan dan merata. Selain itu, program menyasar semua lapisan masyarakat, sehingga lebih banyak orang yang bisa berkunjung ke mall.
Untuk mencegah kerumunan di dalam mall dan menerapkan aturan yang berlaku selama PPKM Level 4 Sleman, JCM tetap membatasi jumlah kunjungan. Bagi anak usia di bawah 12 tahun dan lansia di atas 70 tahun juga tidak diperkenankan masuk mal.
Baca Juga: Pascaganti Rugi Proyek Tol, Bupati Sleman: Miliarder Sebaiknya Buka Usaha
Public Relations Sleman City Hall Uray Dewi mengungkapkan, sepekan dibukanya mal di Sleman telah menjadi angin segar bagi pengelola. Ada sekitar 114 tenant di dalam mall yang saat ini sudah mulai beroperasi, kecuali bioskop, permainan anak, sasana kebugaran.
Kala ditanyai mengenai penggunaan aplikasi PeduliLindungi, di SCH belum ditemukan kendala berarti. Sebelum masuk ke dalam SCH, pengunjung harus memasang dan memindai QR di aplikasi.
"Di pintu masuk ada petugas yang akan membantuk pengunjung," tuturnya.
Menurut Cicik, pengunjung SCH sudah mematuhi aturan dan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari mengenakan masker dengan baik, mencuci tangan, tidak bergerombol atau berkerumun serta menjaga jarak fisik.
"Pihak manajemen juga berkeliling mengawasi," ucapnya.
Sekertaris Daerah Sleman Harda Kiswaya mengatakan. uji coba pembukaan terhadap lima mall yang sudah diizinkan beroperasi di Sleman tetap dilanjutkan.
Pemkab Sleman menilai sementara sepekan ini, uji coba operasional yang diterapkan mal-mal termasuk penerapan protokol kesehatannya sudah cukup bagus. Hal itu terlihat lewat pemantauan dan pengecekan bersama asosiasi.
"Belum ada informasi terjadi pelanggaran," tandasnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Hakim Larang Jurnalis Siaran Langsung dan Pengunjung Rekam Sidang Hasto, Ini Alasannya
-
3 Alasan Timnas Indonesia Perlu Uji Coba Sebelum Lawan China dan Jepang, Nasib di Ujung Tanduk!
-
Akhir Perjalanan Sang Visioner: Murdaya Poo, Pendiri PIM Meninggal Dunia
-
Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
-
Monas Diserbu! Ribuan Wisatawan Lokal dan Asing Tumpah Ruah di H+4 Lebaran
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja