Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Senin, 06 September 2021 | 17:50 WIB
Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (24/08/2021). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemda DIY berharap Kementerian Kesehatan (kemenkes) bisa menurunkan level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini menyusul penerapan PPKM Level 4 di DIY yang selesai pada Senin (06/09/2021).

"Ya mudah-mudahan kita akan turun level [PPKM], tapi penentunya ya sekali lagi kemenkes," ujar Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin siang.

Penurunan level PPKM ini, menurut Aji, dimungkinkan terjadi. Sebab, tren kasus Covid-19 di DIY terus mengalami penurunan.

Di antaranya, positivity rate di DIY yang sudah menurun ke angka 5,36 persen pada pekan lalu.

Baca Juga: Musa Rajekshah Sebut Kasus Covid-19 di Sumut Terus Membaik

Angka ini mendekati standar organisasi kesehatan dunia atau WHO yang sebesar 5 persen.

Selain itu, angka kasus aktif pun mulai juga mengalami penurunan. Penambahan kasus harian antara 200-300 kasus per hari pada sepekan terakhir.

Bed Ocuppancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di 27 RS rujukan Covid-19 pun saat ini pada angka 27,9 persen. Dari 1.780 tempat tidur non kritical yang tersedia, hanya digunakan 497 tempat tidur. Begitu pula untuk tempat tidur kritikal, dari 300 tempat tidur hanya terisi 122 tempat tidur.

"Kalau kita lihat indikator-indikatornya membaik, seperti positive rate, kasus aktif, BOR, kita memiliki persyaratan untuk level tiga," paparnya.

Meski ada kemungkinan turun level, Aji berharap masyarakat tidak lengah dalam mentaati PPKM. Apalagi akan ada pelonggaran kebijakan yang akan diberlakukan, mulai dari pembukaan kawasan wisata hingga Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Baca Juga: Dispar Sleman Pastikan Objek Wisata di Wilayahnya Masih Tutup, Tunggu Instruksi Pusat

Ketaatan masyarakat ini sangat dibutuhkan mengingat dua pekan terakhir ribuan wisatawan nekat masuk ke DIY setiap akhir pekan. Meski DIY masih menerapkan PPKM Level 4, tindakan wisatawan yang tetap masuk ke DIY tersebut dikhawatirkan bisa kembali meningkatkan kasus Covid-19 di DIY.

Bila hal itu terjadi maka upaya Pemda untuk menurunkan level PPKM pun akan terhambat. Pemda akan kesulitan menghalau wisatawan untuk masuk ke DIY meski ada penyekatan di berbagai ruang jalan masuk, termasuk kawasan wisata.

"Jadi nafsu orang dari luar kota datang ke Jogja sangat tinggi. Padahal sudah kita atur tidak boleh masuk ke pantai, tidak boleh masuk ke sini. Tapi mereka [wisatawan] larinya ke Malioboro. Kalau Malioboro ditutup mungkin mereka larinya ke jalan solo," tandasnya.

Karenanya, Aji menegaskan kembali, semua pihak, termasuk wisatawan luar DIY, harus menaati protokol kesehatan dan kebijakan PPKM yang diberlakukan di masing-masing daerah.

Apalagi, meski percepatan vaksinasi terus dilakukan, kebijakan tersebut tidak menjamin 100 persen penularan Covid-19 bisa dicegah.

"Walaupun semua warga Malioboro divaksin tapi efikasi vaksin kan enggak 100 persen ya," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More