SuaraJogja.id - Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sleman merilis ada tiga kalurahan di Sleman masuk dalam zona hijau.
Kabid Pencegahan, Pengendalian dan Penyakit Dinkes Sleman Novita Krisnaeni menuturkan, tiga kalurahan itu yakni Sendangarum (Kapanewon Minggir), Sumberrejo (Kapanewon Tempel) dan Wukirharjo (Kapanewon Prambanan).
Data itu terhitung sejak 29 Agustus 2021.
Selain tiga kalurahan zona hijau, ada 10 kalurahan masih masuk di zona merah.
Kalurahan-kalurahan tersebut antara lain Caturtunggal (Kapanewon Depok); Donoharjo, Sukoharjo, Sariharjo (Kapanewon Ngaglik); Mororejo (Kapanewon Tempel), Purwomartani, Selomartani, Tirtomartani, Tamanmartani (Kapanewon Kalasan); Tirtoadi (Kapanewon Mlati).
Kalurahan yang masuk dalam zona oranye di Sleman sebanyak 20 kalurahan, sedangkan 53 kalurahan lainnya ada dalam zona kuning.
Sementara itu, secara terpisah Plt Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama mengatakan bahwa angka kejadian harian belum stabil, masih fluktuatif, naik turun.
Pemkab Sleman tidak ingin terjadi lonjakan yang tiba-tiba kemudian rumah sakit kolaps. Sehingga untuk mengantisipasi hal itu, alokasi bed isolasi Covid-19 di rumah sakit tetap dipertahankan sebesar 40%, mengikuti keputusan Kemenkes RI.
Bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Sleman saat ini mulai mengalami penurunan pasien, lanjutnya. Tingkat keterisian di angka 38%. Menurun signifikan ketimbang masa sebelumnya yang sempat mencapai angka 90%.
Kendati demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan tidak akan buru-buru mengalihkan bed isolasi di rumah sakit menjadi bed non-Covid. Sebab angka kasus harian masih fluktuatif tadi.
Baca Juga: Peserta Vaksin Covid-19 Komplain Ditolak Puskesmas, Begini Penjelasan Dinkes Sleman
Cahya menambahkan, penurunan BOR isolasi membuat sejumlah rumah sakit di Sleman mengefisiensi tugas tenaga kesehatan. Misalnya saja, nakes di RSUD Sleman saat ini mulai difokuskan bertugas di bangsal biasa atau non-Covid. Mereka yang sebelumnya bertugas di bangsal Kenanga, seiring penurunan keterisian pasien, mulai bertugas di bangsal Cendana dan Alamanda.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik