SuaraJogja.id - Satu tahun setelah mengundurkan diri dari KPK, mantan Kepala Biro Humas dan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah memberikan ulasannya mengenai situasi KPK yang kini tengah disorot usai memecat 57 pegawainya.
Lewat utas yang ditulis di akun Twitternya, Febri Diansyah menuliskan judul pada utasnya Meninggalkan KPK.
Ia menyebut bahwa kesewenang-wenangan dipertontonkan tanpa malu-malu oleh internal KPK. Ia menyorot mengenai sejumlah anak muda yang getol dan bersemangat dalam memberantas korupsi justru malah digembosi oleh kekuasaan.
"MENINGGALKAN KPK, Kita lihat kesewenangan terjadi tanpa malu-malu. Bahkan yang seharusnya bisa berbuat justru lari dari tanggungjawab. Inilah masa yang berulang, dengan lebih buruk! Ketika sejumlah anak muda yang teguh hati memberantas korupsi justru disingkirkan oleh kekuasaan," tulisnya, Jumat (17/9/2021).
Ia mengungkapkan upaya untuk menggembosi semangat para pemberantas korupsi telah dilakukan berulang kali dengan berbagai cara.
"Tidak banyak yang tahu, upaya penyingkiran terjadi berulang-ulang..mulai dari janji jabatan di BUMN, kriminalisasi, fitnah, teror hingga TWK. Kenapa anak-anak muda ini masih bertahan? Sederhana karena cinta. Ada impian ingin melihat anak cucu kita ke depan hidup lebih baik tanpa korupsi," katanya.
"Saya tidak sekuat mereka yang tetap bertahan dalam badai. Hari ini tepat setahun saya ajukan pengunduran diri dari KPK. Anak-anak muda ini jadi catatan sejarah perjalanan bangsa. Pemberantasan korupsi memang tidak pernah mudah. Kekuasaan yang busuk tidak akan pernah nyaman dengan keberadaan mereka," lanjutnya.
"Sedih, ya, muak, ya, marah, ya campur aduk! Tapi saya paham kita pamit dengan kepala tegak. Setelah dengan sehormat-hormatnya melawan. Dan kita juga mengerti perjuangan memberantas korupsi sama sekali belum selesai. Kita akan berjalan terus, teman-teman...Dan kita akan kembali merebutnya!" tukasnya.
Sebelumnya sejumlah pegawai KPK yang dipecat per 30 September setelah tak lolos tes TWK sudah mulai berkemas. Salah satunya yakni Yudi Purnomo Harahap yang sempat membagikan cerita saat ia mulai membereskan mejanya saat pagi buta.
Baca Juga: KPK Pecat 57 Pegawai Tak Lulus TWK, Termasuk Novel Baswedan
"Biasanya datang pagi karna OTT nangkap koruptor, kini datang beresin meja agar ngga ketemu banyak teman-teman pegawai, ngga sanggup lihat air mata berjatuhan atas suka duka kenangan memberantas korupsi belasan tahun ini, dari semalem WA dan telpon dari mereka silih berganti," tulisnya.
Selain itu ada pula Tata khoiriya yang juga berbagi cerita saat mulai mengemasi barang-barangnya dari kantor KPK setelah dirinya bersama 57 pegawai KPK lainnya mendapat SK pemberhentian.
"Sejak menerima SK 652 saya sudah merasa kalau perlawanan ini akan panjang dan melelahkan. Sudah sejak jauh hari saya memutuskan untuk beberes meja yang pernah saya pakai lebih dari 4 tahun," tulisnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus Proyek Stadion Mandala Krida, KPK Periksa Dirut hingga Pegawai PT Arsigraphi
-
Kasus Korupsi Proyek Gereja Kingmi, KPK Periksa 3 Eks Anggota DPRD Mimika di Kantor Polisi
-
PK Mantan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun Ditolak, Jalani 4 Tahun Penjara di LP Sukamiskin
-
Desakan Amnesty Internasional ke Jokowi: Pulihkan Status 57 Pegawai KPK yang Dipecat!
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
-
Kapan Final Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam?
-
Menang Adu Penalti, Timnas Indonesia U-23 Lolos Final!
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
Terkini
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci
-
Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
-
Misteri Luka di Dahi Jasad HS, Polisi Kejar Otak di Balik Kematian Pria di Bawah Jembatan Glagah
-
Lampu Hijau Bersyarat untuk PSIM di Maguwoharjo, Bupati Sleman: Jaminan Keamanan Harga Mati!
-
'Disentil' Sri Sultan, Bupati Sleman Tagih Bukti Tertulis PSIM: Jangan Cuma Omongan!