Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Rabu, 06 Oktober 2021 | 14:00 WIB
Seorang siswa SD Bantul Timur terkonfirmasi positif Covid-19 dan sekolah ditutup sampai Sabtu (9/10/2021). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD Bantul Timur, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon/Kabupaten Bantul disetop. Pasalnya, ditemukan satu siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Diketahui bahwa siswa tersebut positif Covid-19 pada Sabtu (25/9/2021). Dia tertular dari orang tuanya yang juga positif, tetapi tetap mengantar anak itu ke SD Bantul Timur untuk ikut PTM.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko membenarkan adanya seorang siswa di SD Bantul Timur yang terpapar virus corona. Kendati demikian, dia menegaskan bahwa siswa tersebut positif Covid-19 bukan karena mengikuti PTM terbatas.

"Ada kasus (siswa positif Covid-19) di SD Bantul Timur, tapi bukan karena pelaksanaan PTM. Yang bersangkutan tertular dari orang tuanya," jelas Isdarmoko dikonfirmasi SuaraJogja.id, Rabu (6/10/2021).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun, RSUD Mandau Bengkalis Hanya Rawat 2 Pasien Positif

Setelah adanya temuan kasus positif itu, saat ini pihak sekolah sudah melakukan tracing dan swab terhadap 14 siswa serta gurunya. Sampel hasil swab masih diteliti dan belum keluar.

"Belum tahu keluarnya kapan, menunggu kabar dari Dinas Kesehatan Bantul. Semoga hasil swabnya nanti negatif semua," ujarnya.

Dia menyampaikan, kegiatan PTM di SD Bantul Timur dihentikan selama satu minggu sejak Senin (4/10/2021) sampai Sabtu (9/10/2021).

"Sekolah tersebut sudah kami hentikan PTM terbatas mulai Senin sampai Sabtu yang akan datang," katanya.

Menurutnya, orang tua siswa itu belum tahu sepenuhnya mengenai protokol kesehatan terkait dengan PTM. Sebab, jika ada anggota yang bergejala, maka anggota keluarga tersebut tak boleh ikut PTM.

Baca Juga: Uji Coba PTM Terbatas di Lampung Selatan Diperpanjang

"Saya kira mungkin orang tuanya juga kurang memahami ketentuan protokol kesehatan dengan baik. Karena semestinya apabila ada anggota keluarga yang bergejala, maka anggota keluarganya tidak boleh PTM," katanya

Untuk SD lain, sambungnya, tetap diizinkan untuk menyelenggarakan PTM terbatas. Itu berdasarkan hasil rapat dengan Satgas Penanganan Covid-19 Bantul.

"Hanya saya hentikan pada Senin (4/10/2021) kemarin," tambahnya.

Upaya yang dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di lingkup pendidikan, pihaknya telah membuat surat edaran (SE) ke sekolah-sekolah. Ada empat poin dalam SE tersebut.

Pertama, PTM terbatas untuk jenjang SD dimulai lagi per Selasa (5/10/2021) dapat dilanjutkan lagi sesuai ketentuan prokes yang ketat. Kecuali SD Bantul Timur tetap memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sampai Sabtu sambil menunggu hasil tracing selesai. Kedua, agar semua sekolah mengatur bangku tempat duduk siswa secara silang.

"Bangku atau kursi yang tidak boleh ditempati diberi tanda silang dengan lakban. Dan jarak bangku dengan belakangnya dibuat lebih longgar lagi," terangnya.
Ketiga, agar diumumkan kepada seluruh orang tua siswa apabila di dalam keluarga ada yang bergejala batuk, pilek, demam tinggi, hilang penciuman, mual muntah, diare, nyeri persendian dan gejala lain agar segera periksa ke puskesmas atau RS dan putra/putrinya wajib Belajar Dari Rumah (BDR) atau dilarang mengikuti PTM terbatas. Terakhir, setiap sekolah memilih salah satu siswanya yang berani untuk dilakukan swab PCR.

"Waktu pelaksanaan akan ditentukan kemudian," ujar dia.

Load More