SuaraJogja.id - Kabar Sukmawati Soekarnoputri pindah agama ramai dikomentari tokoh publik. Salah satunya pegiat media sosial Christ Wamea.
Ia menanggapi kabar Sukmawati Soekarnoputri pindah agama lewat akun Twitter @PutraWadapi, Jumat (22/10/2021).
Dalam cuitannya, Christ Wamea me-retweet kabar Sukmawati Soekarnoputri pindah agama meninggalkan Islam.
Dirinya juga menyertakan komentar untuk kabar tersebut. Christ Wamea mengingatkan Sukmawati Soekarnoputri untuk tak menghina Islam setelah memeluk agama lain.
"Klu sdh pindah ke agama leluhur jgn hina2 islam lagi," kicaunya.
Dalam twit tersebut, tampaknya Christ Wamea mengungkit masalah di masa lalu ketika Sukmawati Soekarnoputri dituding menghina Islam lewat puisi "Ibu Indonesia" karyanya, yang ia bacakan dalam pagelaran Indonesia Fashion Week, dalam momen 29 tahun Anne Avantie Berkarya, Kamis (29/3/2018).
Puisi tersebut menuai polemik karena dianggap mendiskreditkan umat Islam lewat ungkapan tentang konde ibu Indonesia dan cadar serta kidung ibu Indonesia dan alunan azan.
Sukmawati kemudian meminta maaf. Dirinya menyatakan, puisi tersebut mewakili dirinya sebagai pribadi, dan ia tak berniat menghina umat Islam.
"Saya adalah seorang muslimah yang bersyukur dan bangga atas keislaman saya, putri dari seorang Proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdhatul Ulama sebagai Waliyul Amri Ad Dharuri Bi Assyaukah (pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan-kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh)," katanya.
Baca Juga: Profil Sukmawati Soekarnoputri, Adik Megawati Putuskan Pindah Agama Hindu
Sebelumnya diberitakan, Ketua The Soekarno Center Arya Wedakarna mengatakan, sebelum keputusan Sukmawati memeluk agama Hindu, sudah ada pertemuan dengan internal atau keluarganya. Informasi yang didapatnya, Sukmawati telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga.
Bahkan, Sukmawati Soekarnoputri juga telah mendapatkan izin dari ketiga anaknya, termasuk GPH Paundrakarna, untuk pindah agama dari Islam ke Hindu.
“Putra-putri beliau ada tiga orang kan. Mendapat persetujuan juga dari kakak dan adik putri Bung Karno yang lain seperti Ibu Mega, Ibu Rahma almarhum, Bapak Guntur, dan Bapak Guruh,” kata dia dikutip dari Solopos.com Sabtu (23/10/2021).
Wedakarna juga mengatakan Sukmawati Soekarnoputri memutuskan pindah keyakinan tepat di usianya yang ke 70 tahun pada 26 Oktober 2021 nanti.
“Beliau memutuskan tepat di usia beliau yang ke-70 tanggal 26 Oktober besok. Ke agama eyangnya, ibunda Bung Karno Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. Beliau memutuskan untuk kembali ke Hindu Dharma,” ungkap Wedakarna, Sabtu (23/10/2021).
Berita Terkait
-
Profil Sukmawati Soekarnoputri, Adik Megawati Putuskan Pindah Agama Hindu
-
Ikuti Agama Eyangnya, Sukmawati Soekarnoputri Ibu dari Paundra Pindah Agama Hindu
-
3 Kontroversi Sukmawati, dari Tudingan Penistaan Agama hingga Dugaan Ijazah Palsu
-
Soekarno Center Angkat Suara Soal Sukmawati Soekarnoputri Pindah Agama ke Hindu
-
Ini Alasan Kenapa Sukmawati Soekarnoputri Pilih Agama Hindu dan Tinggalkan Islam
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa