SuaraJogja.id - Museum-museum di Kabupaten Bantul mulai buka lagi setelah adanya kelonggaran dari pemerintah karena PPKM turun ke level 2. Namun demikian, museum diizinkan menerima wisatawan jika memenuhi syarat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Karena kebanyakan museum kan indoor, jadi ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti sertifikat CHSE dan QR Code di aplikasi PeduliLindungi," ungkap Ketua Forum Komunikasi Museum Bantul Gatot Nugroho, Selasa (26/10/2021).
Gatot mengatakan, museum tetap bisa buka walau belum mempunyai sertifikat CHSE. Namun, dengan catatan pihak museum harus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 di tingkat kalurahan atau kecamatan.
"Kalau sudah ada koordinasi dengan Satgas Covid-19 di kalurahan dan kecamtan museum bisa buka," paparnya.
Baca Juga: Joglo Kelor, Bangunan Bersejarah di Sleman Saksi Perjuangan Tentara Pelajar
Menurut dia, sertifikat CHSE adalah program jangka panjang. Sejauh ini sudah ada museum-museum yang secara bertahap mengurus agar dapat sertifikat CHSE.
"Ada yang sudah mengajukan pada 14 Oktober kemarin tapi surveinya baru akan dilakukan tahun depan," katanya.
Syarat utama untuk bisa masuk museum, lanjut Gatot, museum sudah menyiapkan QR Code di aplikasi PeduliLindungi. Dari 15 museum yang ada di Bumi Projotamansari, sudah ada tujuh museum yang menerapkannya.
"Ketujuh museum tersebut meliputi Museum Soeharto, Tembi Rumah Budaya, Museum Dirgantara TNI AU, Museum Tino Sidin, Museum Universitas PGRI Yogyakarta, Museum Tani, dan History of Java," terang dia.
Melalui aplikasi PeduliLindungi, katanya, dapat diketahui pengunjung yang telah divaksin atau belum. Pengunjung museum paling tidak sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
Baca Juga: Alun-alun Bandung Diserbu Warga, Pemerintah Ambil Langkah Ini
"Orang yang mau masuk ke museum minimal sudah vaksin pertama. Nanti di aplikasi itu kalau sudah vaksin dua kali tandanya warna hijau," katanya.
Jumlah wisatawan yang berkunjung pun dibatasi. Museum hanya boleh menerima 25 persen pengunjung dari kapasitas aslinya.
"Contoh di Museum Soeharto maksimal 200 orang dalam sehari. Agar enggak kecele, sebaiknya reservasi terlebih dahulu," tambahnya.
Selain itu, bagi wisatawan yang datang dalam sebuah rombongan diimbau untuk membawa makanan yang sudah dibungkus dalam dus.
"Saat makan pun juga diatur jaraknya," katanya.
Berita Terkait
-
Joglo Kelor, Bangunan Bersejarah di Sleman Saksi Perjuangan Tentara Pelajar
-
Alun-alun Bandung Diserbu Warga, Pemerintah Ambil Langkah Ini
-
Jokowi Minta Daerah Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Sekecil Apapun dan Kebut Vaksinasi
-
12 Tempat Wisata Terkenal Jogja, dari Wisata Alam Hingga Wisata Budaya
-
PeduliLindungi Kini Tersedia di Aplikasi Dana
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Ngaku dari Pelayaran, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman ternyata Staf Admin Pelabuhan
-
Bukan Ojol Resmi, Perusak Mobil Polisi saat Ricuh di Sleman Ternyata Pelajar dan Belum Punya SIM
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka