SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman membeberkan sejumlah destinasi hingga kegiatan wisata yang dianggap masuk dalam kategori rawan bencana. Potensi banjir lahar di kawasan wisata lereng Merapi hingga tanah longsor di Prambanan menjadi perhatian khusus.
"Di Sleman rata-rata kebanyakan wisata alam dan susur sungai di desa wisata kemudian dan banyak juga fasilitas untuk bermain di sungai. Kemudian jip merapi juga punya potensi resiko," kata Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman, Aris Herbandang kepada awak media, Rabu (3/11/2021).
Disampaikan Bandang, ancaman cuaca ekstrem juga menjadi perhatian khusus, terlebih dengan potensi banjir lahar dingin di lereng Merapi akibat curah hujan yang semakin meningkat.
Ada pula potensi tanah longsor di wilayah Prambanan yang turut menjadi perhatian. Terkait hal ini, kata Bandang, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pengelola destinasi dan desa wisata yang ada di area rawan bencana.
"Prambanan terkait dengan potensi longsor kami sudah minta temen-temen pengelola desa wisata maupun destinasi wisata untuk selalu berkoordinasi dengan SAR setempat terkait dengan potensi longsor," tuturnya.
Hal ini bertujuan untuk bisa menangani dengan cepat jika memang terjadi bencana, sehingga meminimalisir kemungkinkan dampak yang lebih besar.
"Jadi kalau misalnya hujan lebat dan lain-lain bisa memberikan alternatif jalan karena destinasi di sana juga sudah terkoneksi satu dengan lainnya dengan baik," ungkapnya.
Bandang menyebut terkait dengan keamanan bencana sejumlah tempat rawan tersebut juga sudah dilengkapi oleh early warning system (EWS).
Menyikapi potensi bencana hidrometeorologi yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem Dispar Sleman juga sudah menindaklanjuti dengan pembuatan Surat Edaran (SE) dari Pemerintah Kabupaten Sleman Nomor 360/2824 tentang Peningkatan Respon Kebencanaan Sebagai Langkah Antisipatif Bencana Hidrometeorologis.
Baca Juga: 10 Pesona Wisata Kulon Progo Terpopuler yang Wajib Anda Kunjungi
"Kami beberapa waktu yang lalu sudah menindaklanjuti dengan SE dari Kabupaten Sleman khususnya untuk pelaku jasa pariwisata dan pengelola destinasi desa wisata. Kita menindaklanjuti dengan mengeluarkan SE yang poinnya adalah mengingatkan teman-teman destinasi wisata untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya dan koordinasinya dengan SAR dan juga pemantau iklim dan cuaca setempat," paparnya.
Senada, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengimbau masyarakat atau pelaku wisata yang berkegiatan sekitar sungai yang berhulu di lereng Merapi untuk lebih waspada.
"Berkaitan wisata berharap kawan-kawan jip terutama yang atraksi di sungai harus hati-hati. Kalau hujan jangan ambil resiko karena bencana banjir. Seperti yang kita lihat di Kali Kuning itu banyak tapi kalau hujan jangan coba-coba," imbau Makwan.
Dalam rangka kesiapsiagaan BPBD Sleman juga sudah menyiapkan EWS yang berkaitan untuk Merapi maupun untuk banjir lahar. Setidaknya ada 16 titik di lereng Merapi yang sudah dipasangi dengan EWS.
"Kalau untuk banjir lahar EWS kita adalah pertama sensor curah hujan. Kita pastikan kalau ada hujan di puncak kita akan sampaikan kepada pengelola wisata dan masyarakat. Ada 16 titik EWS yang disiapkan untuk antisipasi," tuturnya.
Belum lagi ditambah dengan EWS untuk pemantauan potensi tanah longsor di Prambanan yang berjumlah 4 titik.
Kemudian berkaitan dengan personil, kata Makwan, pihaknya juga sudah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC), Pusdalops termasuk bagian logistik.
"Ada sekitar 69 termasuk logistik, TRC, operator pusdalops dan juga termasuk operator EWS. Di setiap titik-titik EWS dijaga oleh penjaga. Total 69 untuk mempersiapkan menghadapi ancaman hidrometeorologis," pungkasnya.
Berita Terkait
-
10 Pesona Wisata Kulon Progo Terpopuler yang Wajib Anda Kunjungi
-
10 Destinasi Wisata Malang Terpopuler: Kampung Jodipan Hingga Museum Angkut
-
Cuaca Ekstrem, Bupati Bantul Minta FPRB Pantau Titik Rawan Bencana
-
Soal Ancaman Cuaca Ekstrem, Ketua DPRD DKI: Jakarta Belum Siap
-
Awal Musim Hujan Sudah Memasuki Jatim, Masyarakat Diminta Wasdai Cuaca Ekstrem
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Sri Mulyani Umumkan 26 Nama Lolos Seleksi DK LPS, Ada Mantan Bos BUMN, BI Hingga OJK
-
5 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Mentan Amran Geram Temukan Pupuk Palsu: Petani Bisa Langsung Bangkrut!
-
Realisasi KUR Tembus Rp131 Triliun, Kredit Macet Capai 2,38 Persen
-
Pasar Modal Bergairah, IHSG dan Nilai Transaksi Melonjak Sepanjang Pekan Ini
Terkini
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka
-
Tangguh di Tengah Dinamika Global, BRI Pimpin Daftar Teratas Bank di Indonesia versi The Banker
-
Viral! Pengemudi Nekat Geser Water Barrier di Yogyakarta, Polisi Cari Pengemudi Mobil Putih Pelat B