SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menyatakan ada sejumlah wilayah di Bumi Sembada yang berpotensi mengalami bencana tanah longsor. Hal ini menyusul curah hujan yang sudah mulali tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono menyebut bahwa sejumlah titik di wilayah Prambanan masih menjadi perhatian khusus terkait potensi tanah longsor. Walaupun tetap masih dilakukan pemetaan lebih lanjut terkait titik-titik yang ada.
"Setidaknya terdapat tiga desa (di Prambanan) yang menjadi perhatian rawan tanah longsor yakni Sambirejo, Gayamharjo dan Wukirharjo," kata Joko saat dihubungi awak media, Jumat (12/11/2021).
Disampaikan Joko, ada pula longsoran dengan tipe rockfall di wilayah Prambanan. Lokasinya lebih cenderung kepada wilayah yang terdapat lereng ke arah utara dan barat.
"(Rockfall) itu nanti pengaruhnya ke desa Candirejo, Madurejo, sama Bokoharjo itu yang terancam karena rockfall arahnya ke sana," sambungnya.
Kendati begitu, Joko memastikan bahwa sejumlah wilayah itu tidak terlalu padat dari segi jumlah hunian penduduk. Pasalnya di lokasi-lokasi itu merupakan lereng-lereng yang cukup terjal.
"Jadi hanya spot-spot saja perumahannya itu. Kemarin yang longsor juga belum mengenai rumah warga tapi berpotensi kalau sampai ke bawah ya bisa mengenai warga," tuturnya.
Tidak hanya di wilayah Prambanan saja, potensi longsor itu juga terdapat di wilayah Godean, Sleman. Setidaknya dari pemantauan BPBD Sleman ada dua desa yang berpotensi terjadi longsor.
"Kalau di Godean, kemungkinan bisa longsor di perumahan murah di bukit itu. Desanya Sidorejo dan Margodadi, satu masuk Sayegan, satu masuk Godean. Itu potensi longsor di sana," ujarnya.
Baca Juga: Warga Sulsel Diminta Waspada, Banjir dan Tanah Longsor Mengintai Sejumlah Daerah
Hal itu disebabkan oleh dibukanya lahan di area perbukitan tersebut. Ditambah dengan pembangunan perumahan yang ada di bawahnya.
Disebutkan Joko, apabila terjadi hujan lebat, bukan tidak mungkin di daerah itu maka akan terjadi longsor. Sehingga diperlukan kewaspadaan lebih dari masyarakat yang ada di sekitarnya.
Ia menambahkan potensi longsor juga terjadi di sepanjang lereng alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Walaupun jika terjadi longsor di sana memang belum akan secara langsung berdampak kepada warga sekitar.
"Jadi kan tebing-tebing sungai itu tinggi ya, apabila itu hujan cukup deras terus terjadi tanah jenuh di sana biasanya longsor. Itu yang kemungkinan longsor di musim penghujan ini di Kali Gendol dan Kali Boyong bagian atas itu sering terjadi. Tapi memang potensi mengancam warga tidak ada karena dia masuk ke sungai," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Warga Sulsel Diminta Waspada, Banjir dan Tanah Longsor Mengintai Sejumlah Daerah
-
Longsor di Pasir Putih Depok, 7 Rumah Minta Direlokasi
-
Longsor Terjang Ngargoyoso Karanganyar, 1 Warga Meninggal Dunia
-
Longsor Susulan Setelah Hujan, Tiga Penambang Tanah Tertimbun
-
Diterjang Tanah Longsor Trenggalek, Satu Rumah Hancur
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi