Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Senin, 15 November 2021 | 17:18 WIB
Proses evakuasi korban Yusuf Abdullah (18) dari Bukit Plawangan, Minggu (14/11/2021). - (SuaraJogja.id/HO-SAR Satlinmas Istimewa Kaliurang)

Tidak ada laporan dari Pondok Pesantren yang bersangkutan perihal adanya kehilangan santri, lanjut Kiswanta.

Ia menyebutkan, sebelumnya diketahui ada pengunjung bumi perkemahan yang sedang membeli makanan di warung makan milik penjaga bumi perkemahan.

Tak berselang lama, pengunjung tersebut mendengar ada teriakan, lalu ia melapor ke penjaga bumi perkemahan.

"Penjaga mencari arah sumber suara tadi lalu ditemukan ada yang tergeletak di sana, bersandar pada pohon. Kemudian lapor pada SAR," tambahnya.

Baca Juga: Kasihan, Penguin Ini Tersesat Sendirian dan Terdampar 3000 Km dari Habitat Aslinya

Jarak ditemukannya korban dengan puncak bukit yakni sekitar satu kilometer. Diperkirakan, saat akan menuju arah lurus untuk turun, pandangan mata korban yang terbatas tertutup kabut membuatnya mengambil jalur arah kiri.

Selanjutnya ia mengikuti jalur air, mengingat di bukit Plawangan ada banyak aliran air hujan yang menyerupai sungai-sungai kecil. Salah satunya aliran mengarah ke tebing Bumi Perkemahan Karang Pramuka, Kaliurang.

"Proses evakuasi agak sulit karena medannya licin," tandasnya.

Jalur Bukit Plawangan Masih Ditutup!
Menurut Kiswanta, sebenarnya jalur naik bukit Plawangan dan TNGM masih ditutup.

"Objek wisata TNGM itu sudah buka, tapi hanya sebatas hutan wisata Tlogo Muncar. Kalau Tlogo Nirmolo sampai Bukit Plawangan masih tutup. Jadi bisa dikatakan korban menerobos," duga dia.

Baca Juga: Lempeng Indo-Australia Bergerak, Gempa Bumi dan Tsunami Landa Pasauran Cinangka

"Tidak sepengetahuan petugas penjaga pintu objek wisata Tlogo Muncar. Jadi lewat pintu Tlogo Nirmolo, karena itu masih ditutup, jadi mungkin dia menerobos lewat jalur tikus," tambahnya.

Load More