SuaraJogja.id - Walaupun jumlah kasus demam berdarah sepanjang tahun ini cenderung menurun signifikan dibanding tahun lalu, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengingatkan warga untuk tetap mewaspadai potensi peningkatan penyakit menular yang disebabkan virus dengue ini.
“Tetap harus waspada demam berdarah. Apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan yang biasanya ada kenaikan kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Senin.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, terdapat sekitar 60 kasus demam berdarah (DB) hingga saat ini, dengan kasus terbanyak terjadi pada April sebanyak 11 kasus. Jumlah tersebut turun signifikan dibanding tahun lalu yang mencapai 296 kasus.
Menurut Emma, penurunan kasus DB di Kota Yogyakarta salah satunya disebabkan program nyamuk ber-Wolbachia yang sudah dilakukan di hampir semua wilayah di kota tersebut.
Baca Juga: Korban Banjir Sintang Mulai Terjangkit Demam Berdarah Dengue
Dengan memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus dengue, maka diharapkan dapat menekan replikasi virus.
“Program tersebut memberikan andil besar dalam penanganan demam berdarah di Kota Yogyakarta. Dari tahun ke tahun, terjadi penurunan kasus,” katanya.
Meskipun demikian, Emma berharap, masyarakat tidak lantas melupakan berbagai upaya dalam mengantisipasi penularan demam berdarah, salah satunya menjaga kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Saat musim hujan, lanjut Emma, warga diminta rutin memastikan tidak ada genangan air di lingkungan sekitarnya yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
“Sejak terjadi pandemi COVID-19, masyarakat memiliki kesadaran yang lebih baik dalam menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Mudah-mudahan, kebiasaan ini bisa terus dilakukan sehingga kasus penyakit menular bisa semakin turun,” katanya.
Baca Juga: Penyintas DBD Masih Bisa Mengalami Berbagai Gejala Lain, Salah Satunya Rambut Rontok
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi penularan demam berdarah selain penularan COVID-19 pada musim hujan.
Berita Terkait
-
2025: Warga Jakarta Terpapar DBD Capai 1.416 Orang, Terbanyak Jakbar!
-
Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Pramono Kumpulkan Jajaran Besok
-
7 Cara Mengobati Demam Berdarah dengan Obat Tradisional yang Terbukti Ampuh
-
Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak, IDI Kabupaten Blora Berikan Informasi Pengobatan
-
Bahaya! Jadi Ancaman Nyata di Musim Hujan, Guru Besar FKUI Ungkap Cerita Cucunya Terkena DBD
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik