Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 23 November 2021 | 18:11 WIB
Ilustrasi tes PCR/antigen. [Ilustrasi: Suara.com/Ema]

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Sleman mulai menggunakan polymerase chain reaction (PCR) dalam pelaksanaan tes usap sampling pembelajaran tatap muka (PTM). 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni mengungkap, penggunaan tes PCR sudah dimulai sejak pekan kemarin. 

"Lebih menguntungkan karena tidak perlu exit tes. Kalau antigen, misalnya hasilnya negatif masih harus karantina, menunggu lima hari ke depan [untuk tes usap PCR]," kata dia, Selasa (23/11/2021). 

"Padahal masyarakat merasa 'Saya tidak apa-apa kok tidak boleh ke mana-mana?'. Ketika dia PCR, ternyata diketahui positif, terlanjur sudah beraktivitas di luar rumah," tambahnya. 

Baca Juga: Tinggalkan PSS Sleman, Arthur Irawan Gabung Persik Kediri

Saat ini, laboratorium kesehatan di DIY sudah selalu siap menerima sampel PCR. Sehingga hasil pemeriksaan PCR lebih mudah didapatkan, paling cepat sehari sedangkan paling lama dua hari. 

Novita menyebutkan, dari hasil tes usap sampling yang dilakukan kepada sekitar 1.000 siswa serta guru jenjang SD dan SMP negeri dan swasta di Sleman, diketahui hanya dijumpai dua kasus positif dari satu sekolah. 

"Alhamdulillah tidak ada kasus lagi setelah disampling. Hanya di Pakem, SD/SMp lain alhamdulillah hasil negatif," terangnya. 

Pekan ini, Dinkes Sleman sudah mulai menggelar tes usap bagi siswa dan guru jenjang SMA/SMK. Tes sampling juga akan menggunakan PCR. 

"Tes sampling akan tetap dilaksanakan secara rutin dan bergilir," urainya. 

Baca Juga: PPKM Level 1, Pemprov DKI Nyatakan Semua Jenjang Sekolah di Jakarta Telah Gelar PTM

Kontributor : Uli Febriarni

Load More