SuaraJogja.id - Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 jumlah penumpang pesawat di Bandara Adisutjipto, Maguwoharjo, Depok, Sleman meningkat tajam.
General Manager Bandar Udara Adisutjipto Agus Pandu Purnama mengungkapkan, jelang Nataru memang ada peningkatan yang cukup signifikan bahkan 100 persen untuk jumlah penumpang. Sebelum bulan November jumlah penumpang tercatat per harinya 400-500 orang.
"Tetapi setelah November kemarin ada peningkatan penumpang mencapai 1.200 orang per harinya," kata Pandu kepada SuaraJogja.id, Rabu (8/12/2021).
Hal tersebut dikarenakan ada penambahan rute yang semula hanya ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta sebanyak tiga kali menggunakan maskapai Citilink. Kemudian ada penambahan rute ke Surabaya menggunakan maskapai Wings Air.
"Penerbangan ke surabaya sehari bisa tiga kali," terangnya.
Selain itu, dibukanya rute penerbangan langsung dengan rute Yogyakarta-Bali sejak 26 November 2021 turut mendongkrak jumlah calon penumpang. Penerbangan dengan rute tersebut dilayani pada pukul 07:50 WIB dan 15:40 WIB dengan maskapai Wings Air.
"Ada juga penambahan Wings Air ke Bandara Ngurah Rai di Bali dua penerbangan setiap hari. Ditambah satu kali ke Bandung, jadi meningkatnya jumlah penumpang ini karena ada penambahan rute," papar dia.
Rute Jogja-Bali banyak yang diminati masyarakat lantaran di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Temon, Kulon Progo saat ini hanya ada satu kali penerbangan.
"Penerbangan ke Bali dairi YIA itu kan cuma seminggu dua kali dilakukan oleh maskapai Garuda. Sehingga memang jadi pilihan calon penumpang untuk terbang dari Bandara Adisutjipto," tambahnya.
Baca Juga: Tak Ada PPKM Level 3, Pemkot Jogja Gelar Operasi Ini Saat Libur Nataru
Untuk rute sebaliknya (Bali-Jogja) juga banyak diminati wisatawan yang akan melaksanakan rekreasi maupun kuliner.
"Jadi adanya rute itu pulang pergi Jogja-Bali atau sebaliknya penuh terisi. Ini saya kira kabar baik untuk Adisutjipto," katanya.
Perihal batalnya PPKM level 3 saat Nataru disambut baik. Pasalnya, calon penumpang pesawat yang akan bepergian dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) akan banyak.
"Artinya kemungkinan masyarakat akan bepergian dengan menggunakan prokes yang ketat. Saya kira ini akan ada lonjakan juga."
"Antisipasinya kami sudah diinspeksi oleh otoritas bandara dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk kesiapan bandara dalam penyelenggaraan Nataru," katanya.
Berita Terkait
-
Tak Ada PPKM Level 3, Pemkot Jogja Gelar Operasi Ini Saat Libur Nataru
-
Balikpapan Masuk PPKM Level 1, Pelaksanaan Nataru juga Diperketat?
-
Polres Nabire Mulai Razia Miras Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Ini Syarat Naik Kereta Api saat Libur Nataru Terlengkap
-
Bagaimana Aturan Terbaru Setelah PPKM Level 3 Batal?
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
Terkini
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna
-
Geger, Ular Besar Nyangkut di Selokan Casa Grande, Evakuasi Dramatis Libatkan Warga
-
Terungkap, Motif Mahasiswa Sleman Tega Habisi Nyawa dan Kubur Bayi, Ada Unsur Kekerasan?