Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 10 Desember 2021 | 13:13 WIB
Ilustrasi Mata Panda

SuaraJogja.id - Fungsi pupil pada mata yang utama yaitu untuk mengontrol berapa banyak cahaya yang dapat memasuki mata. Sehingga mata bisa fokus dalam memulai proses penglihatan.

Mata terdiri dari bagian-bagian yang memiliki fungsi yang berbeda-beda salah satunya yaitu pupil, lingkaran di tengah mata yang berwarna gelap. Meskipun memiliki ukuran yang kecil namun fungsinya sangat besar.

Fungsi pupil hampir sama dengan diafragma kamera atau alat pemotret. Pupil pada setiap manusia memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Pupil juga bisa membuka dan menutup. Jika cahaya yang masuk terasa berlebih maka pupil akan mengecil, begitu juga sebaliknya.

Baca Juga: Klaim 10 Ribu V-Bucks! Kode Redeem Fortnite 10 Desember 2021

Dalam proses kerjanya pupil dibantu oleh iris, keduanya saling berhubungan satu sama lain. Iris merupakan membran berbentuk cincin yang mengelilingi sebuah bulatan kecil berwarna lebih gelap di tengahnya.

Ilustrasi mata yang bersih. (Pixabay/puhhha)

Selain mengontrol cahaya yang masuk, pupil juga dapat membantu diagnosa penyakit tertentu pada tubuh manusia. Biasanya dokter akan melihat pupil pasien untuk mengetahui kondisinya.

Di antara fungsi pupil yang sangat besar bagi manusia, pupil juga rentan terkena kelainan. Baik kelainan pada ukuran maupun fungsinya.

Berikut ini jenis kelianan yang dapat menyerang pupil mata.

1. Miosis

Baca Juga: RSK Hadirkan RDOC untuk Desentralisasi Mata Uang Kripto di Indonesia

Kelainan yang pertama yaitu miosis, kelainan ini dapat menyebabkan ukuran pupil mengecil secara berlebihan.

Pada kondisi ini pupil akan mengalami penyusutan drastis hingga 2 mili meter.

Otot sfingter dan otot dilator merupakan penentu ukuran pupil, otot ini bedapa pada iris mata.

Miosis terjadi karena adanya kelainan pada otot sfingter atau saraf yang mengendalikannya.

Masalah kesehatan yang memicu penyusutan pupil mata antara lain sakit kepala cluster, peradangan mata, stroke, perdarahan di dalam tengkorak, penyakit Lyme, dan multiple sclerosis (MS).

Ilustrasi mata minus pakai kacamata (Pixabay)

2. Anisocoria

Kelainan pada mata selanjutnya yaitu anisocoria. Kelainan ini menyebabkan pupil mata kanan dan kiri memiliki ukuran yang berbeda.

Dalam batas wajar, kondisi seperti ini tidak terlalu mempengaruhi fungsi penglihatan.

Namun, jika terdapat gejala-gejala seperti kelopak mata turun (ptosis), kesulitan menggerakkan bola mata, nyeri mata, demam, dan sakit kepala segera periksakan ke dokter.

3. Midriasis

Midriasis kebalikan dari miosis, jika pada kelainan miosis pupil akan mengalami pengecilan. Pada midriasis pupil mata tetap melebar meski mata terkena cahaya secara berkebihan.

Kelainan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan dalam tubuh. Beberapa kondisi kesehatan yang diduga memcu midriasis yaitu peningkatan hormon oksitosin, efek samping obat tertentu (obat antikolinergik), cedera pada mata, neuropati kranial, cedera atau trauma pada otak, sindrom Adie, dan pemakaian narkotika.

4. Bentuk pupil tidak bulat sempurna

Pada kondisi normal, pupil mata berbentuk bulat. Namun, jika pupil mata berbentuk persegi panjang, memanjang secara vertikal atau horizontal, dan tampak seperti bulan sabit maka kemungkinan terdapat kelainan pada mata.

Demikian penjelasan mengenai fungsi pupil dan kelainan yang mungkin bisa terjadi pada pupil. Penting untuk kita semua untuk selalu menjaga kesehatan mata.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

Load More