SuaraJogja.id - Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach meniadakan penguncian atau lockdown Natal pada Minggu.
Namun, dia memperingatkan gelombang kelima COVID-19 tidak dapat dicegah dan vaksinasi wajib sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan pandemi.
“Tidak akan ada penguncian sebelum Natal di sini. Namun, kita akan menghadapi gelombang kelima. Kita sudah melampaui angka kritis infeksi Omicron,” kata Lauterbach dalam siaran ARD.
“Gelombang ini tidak bisa lagi sepenuhnya dihentikan,” katanya.
Dalam wawancara dengan BILD, Lauterbach menambahkan pihaknya juga tidak memperkirakan akan ada penguncian ketat setelah liburan.
Negara tetangga, Belanda, memulai penguncian pada Minggu (19/12) setidaknya sampai 14 Januari 2022 untuk mengantisipasi lonjakan virus.
Jerman melarang warga yang belum divaksin untuk memasuki tempat-tempat yang tidak penting awal bulan ini guna mengendalikan kenaikan kasus di tengah penyebaran varian Omicron.
Lauterbach mengatakan pemerintah masih harus menjelaskan kepada rakyatnya apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama musim liburan tanpa merinci tindakan apa yang sedang dibahas.
Panel penasihat ilmiah pemerintah dalam keterangannya mengatakan pada Minggu bahwa perlu membatasi kontak antarorang lebih lanjut dengan data yang menunjukkan booster itu sendiri akan cukup untuk menahan laju penyebaran virus.
Baca Juga: Hasil Liga Jerman: Anthony Modeste Antar Cologne Tutup Tahun dengan Kemenangan
Rumah sakit diperkirakan akan mengalami kelebihan kapasitas mengingat betapa cepat dan luasnya varian Omicron menyebar dengan kasus yang berlipat ganda setiap dua hingga empat hari di Jerman saat ini.
Angka tersebut lebih lambat dari tingkat pertumbuhan kasus di Inggris, tetapi lebih cepat ketimbang penyebaran varian lain di Jerman.
Hampir 70 persen penduduk sudah divaksin COVID-19, menurut data per 17 Desember 2021.
Jerman melaporkan 29.348 kasus baru pada Minggu dan 180 kematian, menurut lembaga untuk penyakit menular, Institut Robert Koch.
Jumlah kasus baru harian meningkat signifikan pada Oktober dan November, tetapi sudah mulai perlahan menurun sejak awal Desember.
Lauterbach menegaskan kembali seruannya untuk mewajibkan vaksinasi dalam wawancara dengan ARD, Minggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman