SuaraJogja.id - Ibu Negara, Iriana Joko Widodo (jokowi) hadir secara virtual dalam peringatan Hari Ibu Nasional yang dipusatkan di DIY, Rabu (22/12/2021). Dalam kesempatan ini, Iriana meminta semua pihak berperan dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kita harus bergerak bersama elemen bangsa untuk menurunkan angka stunting dan kematian ibu melahirkan dan menekan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memperkuat ekonomi keluarga dengan menggerakkan semangat kewirausahaan," ungkapnya.
Peran serta semua pihak di momen Hari Ibu kali ini, menurut Iriana sangat penting. Dengan demikian bisa membangkitkan semangat perempuan untuk lebih berani berbicara dan menunjukkan potensinya agar semakin berdaya membangun kesetaraan dan kehidupan yang sejahtera.
Mereka pun bisa semakin berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Apalagi selama pandemi COVID-19, perempuan dan ibu telah membuktikan ketangguhan dan daya juang mereka dalam bertahan dari kesulitan, melndungi anak anak dan keluarga serta orang disektar agar tetap sehat, tenang dan produktif.
"Situasi ini semakin menguatkan keyakinan bawa perempuan adala pilar dan penggerak pembangunan bangsa. Karenanya
saya mengajak ibu dan perempuan untuk tidak berhenti berjuang demi kemajuan perempuan dan indonesia. Perempuan harus menjadi berdaya, terdepan dalam pembentukan karakter dalam menyiapkan generasi masa depan yang kuat dan tangguh," ungkapnya.
Sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan perjuangan perempuan untuk mencapai kesetaraan sudah dimulai jauh sebelum kemerdekaan. Namun, salah satu titik penting perjuangan gerakan perempuan adalah diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
Dalam kongres tersebut, 30 organisasi perempuan dan sekitar 1.000 peserta berkumpul untuk menyatukan agenda perjuangan perempuan menjadi agenda perjuangan perempuan sekaligus agenda perjuangan Bangsa Indonesia. Kongres Perempuan Indonesia Pertama ini menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk berorganisasi secara demokratis tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial.
"Semangat perjuangan inilah yang kemudian menjadi warisan yang ditinggalkan untuk terus dilanjutkan hingga saat ini sampai masa yang akan datang,"paparnya.
Kongres Perempuan memiliki tujuan sangat mulia, yaitu untuk membuka jalan seluas-luasnya bagi perempuan Indonesia agar dapat berperan sebagai Ibu Bangsa. Yaitu perempuan yang turut melahirkan, merawat dan mendidik bangsa melalui generasi muda berkualitas yang dilahirkannya maupun peran-peran aktifnya dalam pergerakan nasional dan pembangunan.
Oleh karenanya, esensi Peringatan Hari Ibu bukan merupakan peringatan untuk mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang memang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun lebih dari itu, bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
Baca Juga: Hari Ibu Nasional 22 Desember: Momentum Perjuangan Pergerakan Perempuan
"Peringatan hari ibu sesungguhnya merupakan suatu bentuk apresiasi bagi semua perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Kemarau Panjang: Warga Bantul Diimbau Hemat Air di Tengah Krisis Kekeringan
-
Skandal Kakao Fiktif: Direktur UGM Dinonaktifkan, Nasibnya di Ujung Tanduk
-
Makan Bergizi Gratis di Sleman Malah Bikin Celaka? Pengobatan Siswa Keracunan Ditanggung Pemkab
-
BRI Peduli Tingkatkan Literasi Anak Negeri di SD Negeri (SDN) 1 Malaka Pada Momen HUT RI
-
Honda Jazz Hantam Motor di Bugisan: 2 Nyawa Melayang! Pengemudi Belum Jadi Tersangka, Kenapa?