Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 25 Desember 2021 | 18:15 WIB
Ilustrasi Telur (unsplash/Louis Hansel).

SuaraJogja.id - Harga telur ayam broiler di pasaran masih tinggi selama sepekan belakangan. Kekinian, harga produk salah satu sumber protein hewani itu tembus Rp31.750 hingga Rp32.000 per Kilogram, sebagai harga eceran tertinggi.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman Nia Astuti mengungkapkan, kenaikan harga telur terjadi di semua daerah, bukan hanya di Kabupaten Sleman.

Menurut dia, kenaikan harga telur dipicu meningkatnya permintaan untuk keperluan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, saat ini telah memasuki masa distribusi bantuan pangan non tunai (BPNT).

"Sehingga kebutuhan telur untuk paket BPNT juga naik," kata dia, Sabtu (25/12/2021).

Baca Juga: Harga Telur Ayam dan Cabai di Cimahi Bikin Emak-emak Tepok Jidat

Ia menambahkan, telur merupakan item pokok dalam BPNT. Selain itu e-warung yang menjadi lokasi belanja kebutuhan pokok sudah ditentukan.

Membenarkan ada beragam efek yang memengaruhi harga telur, Nia menyebut tingginya harga telur juga merupakan efek ikutan dari anjloknya harga telur beberapa waktu lalu.

"Banyak peternak yang mengurangi ayam petelurnya. Saya juga dapat info harga pakan ternak juga mengalami peningkatan," tuturnya.

Terkait tingginya harga telur ini, pihaknya masih belum akan melakukan langkah intervensi harga.

"Tetapi sementara memastikan ketersediaan stok yang ada di pasar-pasar dan distributor aman," ujarnya.

Baca Juga: Peternak Ayam Petelur di Malang Ini Masih Merugi Meskipun Harga Telur Naik

Di kesempatan sama, Nia juga meminta masyarakat untuk dapat mengikuti perbaruan harga produk sembako dan sayur-mayur dengan cara mengakses laman jejaring www.hargapangan.slemankab.go.id.

Load More