SuaraJogja.id - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ucapan Natal terhadap umat yang merayakan kerap kali menjadi permasalahan bagi masyarakat Indonesia.
Beberapa warganet mengingatkan, menurut hukum Islam, haram mengucapkan Selamat Natal, tapi sebagian Muslim meyakini itu bukan masalah.
Pendeta Gilbert Lumoindong pun menanggapi soal polemik ucapkan Selamat Natal. Ia menghendaki umat beragama untuk saling menghargai dan menghormati dengan menimbang kaidah masing-masing.
Pendeta Gilbert berujar, mengucapkan hari raya adalah upaya saling menghargai dan menghomati kepada umat beragama lain.
Baca Juga: Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Ulama Buya Yahya dan Pendeta Tommy
Dia meyakini, tak ada kewajiban atau keharusan umat beragama untuk mengucapkan hari raya agama lain. Namun, bagi mereka yang mengucapkan hari raya agama lain, itu adalah bagian dari sikap menghormati dan menghargai sebagai sesama umat beragma.
“Jadi itu bukan sesuatu yang diminta dan meminta [diucapkan]. Enggak ucapkan juga enggak apa-apa,” kata Pendeta Gilbert, Jumat (24/12/2021), kepada Hops.id--jaringan Suara.com.
Mengingat masing-masing agama memiliki kaidah, maka pendeta Gilbert menyarankan agar mereka menjalankan kaidah di agama yang diyakini dalam menyikapi ucapan selamat hari raya untuk agama lain.
“Masing-masing kita punya kaidah sendiri. Saling menghargai saja, kalau Natal-nya menjadi masalah, ya bagus kalau kita mengucapkan, misalnya ‘selamat hari raya ya’. Jadi kita harapkan kita saling menjaga kasih dan menghormati, enggak masuk kaidah masing-masing, jadi tidak merusak dan merugikan,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, Pendeta Gilbert juga meluruskan isu soal Natal sebagai tanda bahwa Allah beranak Isa.
Baca Juga: Hukum Mengucapkan Selamat Natal untuk Umat Kristiani, Orang Islam Harus Tahu!
Dalam iman Kristen, tidak diyakini demikian. Pendeta Gilbert mengatakan, dalam iman Krsiten, di hari Natal, dikenang masa ketika Bunda Maria mengandung dan melahirkan Yesus.
“Jadi tidak ada hubungannya Allah beranak. Di dalam kitab kan jelas ‘yang akan disebut anak Allah’. Artinya itu sebutannya. Kenapa disebut anak Allah? kita umat Kristen percaya, dia berasal dari Allah, karena dia adalah juru selamat. Sementara umat Muslim juga menghargai Isa Al Masih sebagai nabi,” katanya.
Untuk itu, Penda Gilbert berpandangan, polemik soal ucapan Selamat Natal tak perlu dipusingkan.
Berita Terkait
-
Pendeta Gilbert Pamer Makan Siang Bareng Gibran, Publik Miris: Tak Punya Beban Moral
-
Bertemu di Indonesia, Intip Harga Jam Tangan Pendeta Gilbert dan Paus Fransiskus
-
Paus Fransiskus Cuma Naik Innova, Gaya Hedon Pendeta Gilbert Kena Sentil Lagi
-
Polisi Urung Gelar Perkara, Status Hukum Pendeta Gilbert di Kasus Penistaan Agama Digantung?
-
Kabar Terkini Kasus Penistaan Agama Pendeta Gilbert, Polisi Bakal Periksa Pihak MUI
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi