SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berupaya melaksanakan pemeriksaan swab acak di sejumlah destinasi wisata di Kota Jogja, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran masif di tempat hiburan keluarga.
Pemeriksaan swab acak salah satunya menyasar di Gembira Loka (GL) Zoo Yogyakarta. Sebanyak 30 orang terdiri dari pegawai dan pelaku usaha di swab.
Kepala Bagian Humas dan Promosi GL Zoo, Fahmi Ramadhan menjelaskan pemeriksaan dilakukan oleh pihak kecamatan.
"Sebelumnya sudah diberitahukan kalau GL Zoo akan ada pemeriksaan swab acak. Jadi ada 30 orang yang ikut, hasilnya tidak ada yang positif," ujar Fahmi ditemui wartawan di GL Zoo, Kamis (30/12/2021).
Fahmi menerangkan bahwa untuk pemeriksaan acak kepada wisatawan tidak dilakukan. Sejauh ini hanya syarat seperti bukti vaksin yang ditunjukkan ketika wisatawan berkunjung yang dilakukan pihaknya.
"Mungkin untuk wisatawan dilakukan di luar, kami tidak menggelar secara khusus di sini. Kami hanya meminta tiap pengunjung menunjukkan hasil vaksin dua kalinya," terang dia.
Fahmi mengatakan, selama Desember 2021 GL Zoo dibuka, tidak ditemukan wisatawan yang terindikasi Covid-19. Pihaknya juga memperketat pengawasan oleh petugas selama di lokasi.
"Sesuai arahan pemerintah kami tetap memperketat protokol kesehatan. Petugas sudah kami siapkan di dalam kebun binatang untuk mengingatkan pengunjung yang tidak menggunakan masker," katanya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menegaskan bahwa libur Tahun Baru 2022, Pemkot tak menutup destinasi wisata di Jogja. Kendati demikian pengawasan prokes harus diterapkan.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Aturan Ganjil Genap Diterapkan di Gembira Loka Zoo
"Kami sudah memberikan imbauan ke pelaku dan pengelola wisata agar lebih disiplin menjaga prokes. Fasilitas pencegahan Covid-19 yang belum lengkap harus dipenuhi" ujar Heroe kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).
Tak hanya pengelola wisata, pelaku usaha yang berada di tempat wisata juga harus berperan aktif mengingatkan wisatawan yang abai terhadap prokes.
"Kalau memang pembeli atau wisatawan yang berbelanja tidak menggunakan masker, seharusnya diingatkan. Ini bukan apa-apa, hanya saling mengingatkan agar kasus baru Covid-19 tidak kembali naik signifikan di Jogja," harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim