SuaraJogja.id - Wabah Omicron di negara bagian terpadat di Australia dapat mencapai puncaknya pada akhir Januari, menurut perkiraan resmi yang disampaikan otoritas setempat pada Jumat.
Pihak berwenang di Australia menerapkan kembali beberapa pembatasan dalam upaya untuk memperlambat rekor lonjakan infeksi virus corona baru.
Setelah menahan penularan virus melalui aturan penguncian dan kontrol perbatasan yang ketat di awal pandemi, Australia sekarang mengalami tingkat infeksi virus corona yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik.
Pemimpin Negara Bagian New South Wales (NSW) Dominic Perrottet memerintahkan penundaan tindakan operasi yang tidak mendesak di rumah-rumah sakit dan memberlakukan kembali larangan menyanyi dan menari di kelab dan pub, termasuk di Sydney.
Baca Juga: Tengok 5 Gaya Ashanty di Turki Sebelum Dinyatakan Probable Covid-19 Varian Omicron
Sydney merupakan ibu kota NSW dan memiliki lebih dari lima juta penduduk.
"Ini adalah waktu yang menantang, tidak hanya di New South Wales, tetapi di seluruh dunia," kata Perrottet selama konferensi pers pada Jumat.
Saat ini, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di NSW hampir dua kali lipat dan mencatat rekor 1.738 orang hanya dalam waktu satu pekan lebih.
Jumlah itu bisa meningkat menjadi sekitar 6.000 orang pada akhir Januari di bawah skenario terburuk, tetapi masih di bawah kapasitas rumah sakit, menurut sebuah perkiraan yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan NSW.
Jumlah pasien rawat inap diperkirakan akan turun mulai Februari.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Tembus 1.000 Orang, Kebanyakan Warga dari Luar Negeri
NSW telah mencatat lebih dari 100.000 kasus COVID-19 selama tiga hari terakhir ketika kasus Omicron pertama terdeteksi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pakai Baju Timnas, Wonderkid Keturunan Indonesia Tampil Garang di Australia
-
Melalui Telepon, Prabowo Ucapkan Selamat kepada PM Australia Anthony Albanese
-
Dean James Kecanduan Lihat Atmosfer Fans Timnas, Tak Nyesal Dinaturalisasi?
-
Mau Ekspansi Bisnis ke Luar Negeri? Simak Tips dari Pengusaha Senior Ini
-
6 Rekomendasi Sunscreen Australia Terbaik, Apa Saja Kelebihannya?
Terpopuler
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
- 10 Sunscreen Favorit Tasya Farasya: Murah Meriah dan Ampuh Lindungi UV
Pilihan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta
Terkini
-
'Menyelamatkan Masa Tua di Linimasa': Cara Mafindo Berdayakan Lansia di Era Digital
-
Jadi Tim Penyusun Soal ASPD, Disdikpora DIY Selidiki Guru SMPN 10 Jogja
-
Arogansi Kekuasaan? Dokter di Jogja Ramai-Ramai Doa Bersama Protes Mutasi Mendadak oleh Kemenkes
-
Rekrut Ibu-ibu di Bantul, DS Modest Buktikan Kualitas & Pemberdayaan jadi Kunci di Era Digital
-
Seni Menyapa Masyarakat: Pameran 'Lintas Imaji' Yogyakarta Rayakan Keberagaman Gaya