SuaraJogja.id - Pengamat pendidikan Yogyakarta Darmaningtyas menyebut wacana student loan atau kredit pendidikan, lebih baik dilupakan dan negara berfokus untuk membenahi sistem pemberian beasiswa yang sudah ada bagi mahasiswa.
Hal itu disampaikan, menanggapi wacana student loan yang pernah dilontarkan oleh presiden Jokowi pada 2018 lalu, kembali menjadi bahan pembicaraan di media sosial.
Darmaningtyas mengatakan, Indonesia punya sejarah pengalaman program kredit pendidikan dan gagal. Karena banyak kredit yang tidak kembali atau dilunasi.
"Pengalaman di Amerika juga demikian, banyak kredit mahasiswa tidak kembali. Ya kalau pengalaman gagal itu mau dicoba lagi, silakan saja," ungkap dia, Senin (10/1/2022).
Ia menambahkan, bukan soal memungkinkan atau tidaknya kredit pendidikan diaplikasikan. Melainkan ia kembali menegaskan bahwa Indonesia sudah punya pengalaman di masa sebelumnya.
"Nah kalau pengalaman itu mau dicoba terapkan lagi? Atau bagaimana? Kalau gagal bagaimana mitigasi risikonya?
Kalau berhasil sih tidak masalah. Kalau gagal, siapa yang harus menanggung risikonya?," ujarnya.
Selain itu, Darmaningtyas menyatakan, selama ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sering berbicara terkait jaminan masa depan.
"Karena katanya gelar enggak jaminan. Apalagi dengan jadi Youtuber juga bisa kaya, ngapain kuliah? Jadi ya yang kuliah yang mampu saja. Tidak mampu, ya meningkatkan kompetensi dengan berbagai cara," ungkap dia.
"Nah kalau meyakini gelar tidak menjadi jaminan, tapi mau mengembalikan kredit mahasiswa, ya berarti kontradiksi dengan [statemen awal] dirinya sendiri," imbuh Darmaningtyas.
Baca Juga: Ide Student Loan Panen Kritik, Pakar: Warga Berhak Dapat Pendidikan, Bukan Membeli
Darmaningtyas meyakini, sesungguhnya semangat anak Indonesia mau meraih pendidikan tinggi sangatlah tinggi. Terbukti dengan tingginya jumlah pendaftar ke sebuah PT setiap tahunnya. Dengan melihat kondisi ini, tentu tak ada isu kesulitan cari sekolah.
Karena bila yang terjadi sebaliknya atau minat masyarakat rendah, maka sudah pasti sekolah-sekolah dan PT akan kosong.
Ketimbang kredit pendidikan, zaman dulu sudah ada Bidikmisi bagi mahasiswa yang tidak mampu, lanjut dia.
"Ya sudah dijalankan saja, perkara sekarang namanya berubah jadi kartu indonesia pintar kuliah, ya tidak masalah. Esensinya sama," tuturnya.
Menurut dia, yang penting adalah besaran disesuaikan kondisi masing-masing wilayah.
Jangan sampai beasiswa untuk mahasiswa se-Indonesia besarannya sama. Misalnya, besaran beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di Papua, tentu lebih tinggi daripada yang kuliah di Jogja.
Berita Terkait
-
Ide Student Loan Panen Kritik, Pakar: Warga Berhak Dapat Pendidikan, Bukan Membeli
-
Diklaim Terbesar Se-Indonesia, Pemprov Kaltim Siapkan Rp 150 Miliar untuk Beasiswa
-
Asetku Bersama Runcing Foundation Bagikan Beasiswa ke Puluhan Anak di Indonesia
-
Bupati Cellica Salurkan 11.950 Beasiswa Bagi Pelajar-Mahasiswa
-
Dari 3.463 Mahasiswa, Ada 1.255 yang Berhasil Dapat Beasiswa Kukar Idaman
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
-
Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
-
DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
-
Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
-
Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang