Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 25 Januari 2022 | 15:57 WIB
Ilustrasi hujan - (PIxabay/PublicDomainPictures)

SuaraJogja.id - Musim hujan telah melanda di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia, bahkan curah hujan makin meningkat setap harinya.

Terkadang, kita tidak bisa memprediksikan cuaca, termasuk kapan turunnya hujan. Ketika matahari terbit pun, hujan bisa saja turun tanpa menunjukan tanda-tanda.

Bila merujuk dari sebuah teori, ada teori yang memaparkan bagaimana proses terjadinya hujan lengkap dengan ciri-ciri hujan turun.

Dikutip dari laman studiobelajar.com, proses terjadinya hujan berawal dari sinar matahari yang membawa energi panas. Ini menyebabkan adanya proses evaporasi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 25 Januari: Siang Sebagian Wilayah DKI Hujan Ringan

Proses evaporasi ini merupakan tahap pertama yang terjadi pada sebuah siklus hidrologi, dimana pada tahap ini terjadi penguapan air yang berada di sungai, laut, waduk dan lainnya.

Antara sungai, laut dan danau akan menjadi badan air, lalu air yang menguap dari atas permukaan nantinya akan berubah menjadi uap air.

Apabila suhu sekitar danau atau laut lebih rendah dari suhu titik embun air, maka uap-uap air tersebut akan berubah menjadi embun.

Lalu ketika suhu udara makin tinggi, maka titik-titik embun itu akan berubah memadat dan terbentuklah awan.

Ketika angin membawa awan-awan itu ke suhu yang lebih rendah, lalu awan-awan tersebut terkumpul dan bergabung menjadi awan besar yang bernawa abu kegelapan.

Baca Juga: Hujan Badai di Bogor, BPBD: Tidak Ada Korban Jiwa!

Karena adanya gaya gravitasi, butir-butir tertarik kebawah dan terjadilah hujan seperti yang kita alami sehari-hari.

Load More