"Kalau untuk barongsai yang dari rotan dan asli bulu domba saya jual Rp4,5 juta. Harga segitu sudah termasuk pakaiannya pelengkapnya untuk yang tampil," tutur dia.
Kendala selama merakit barongsai, menurutnya, jika turun hujan maka memakan waktu lama untuk mengeringkan cat.
"Butuh panas dari sinar matahari untuk mengeringkan cat. Kalau tidak ada panas susah keringnya," ujarnya.
Dia mengatakan, tak jarang banyak orang yang datang ke rumahnya hanya sekadar ingin tahu cara membuat barongsai.
"Yang pernah datang ke sini adalah Dinas Pariwisata DIY, seniman dari Bali bahkan orang dari Malaysia ingin tahu cara bikin barongsai. Mereka minta diperagakan caranya membuat," selorohnya.
Bangkit dari Pandemi
Diakuinya, pandemi Covid-19 membuat pihaknya sempat sepi job. Pasalnya, apabila ada acara pertunjukan barongsai akan menimbulkan kerumunan. Pada 2021, dia hanya tampil di sejumlah sekolah di Jogja.
"Sebenarnya tahun kemarin itu sudah banyak yang minta kami untuk tampil di hotel ataupun mall tapi begitu ada Delta dan PPKM ya dibatalkan semua. Akhirnya cuma ngisi di sekolah-sekolah saja," ungkapnya.
Namun demikian, jelang peringatan Imlek kali ini pihaknya malah kebanjiran order sehingga banyak tawaran yang terpaksa ia tolak. Hingga kini setidaknya ada 12 tawaran pentas yang ia sanggupi. Untuk sekali tampil ia mematok harga Rp5 juta per satu jam.
Baca Juga: 6 Fakta Imlek: Shio, Makanan Khas, Barongsai hingga Ditetapkan Menjadi Hari Libur Nasional
"Untuk sekali tampil paling murah Rp5 juta. Itu sudah termasuk pemainnya yang jumlahnya sekitar 25 orang, liong, dan alat musiknya," jelasnya.
Bahkan mulai 28 Januari 2022 besok, dia akan mulai tampil seperti di hotel maupun tempat wisata. Guna menyiasati banyaknya jadwal pentas, ia membentuk dua tim. Dengan begitu, klien yang sudah memesan jasanya tidak kecewa.
"Besok akan ada dua tim, satu ada yang ke Hotel Hyatt, Novotel, Sheraton, Hotel Neo. Selain itu juga kami akan tampil di Jogja Bay selama empat hari," katanya.
Dia menambahkan, ketika tampil, penonton tak jarang memberi angpao kepada pemainnya. Angpao yang diperoleh pun jumlahnya bisa melebihi uang bayaran untuk sekali pentas.
"Sudah sering kalau pas tampil pemainnya dikasih angpao. Jumlahnya bisa lebih dari tarif sekali kami tampil, karena bagi mereka itu akan mendatangkan rezeki lebih," paparnya.
Berita Terkait
-
6 Fakta Imlek: Shio, Makanan Khas, Barongsai hingga Ditetapkan Menjadi Hari Libur Nasional
-
Imlek 2022, Vihara Amurva Bhumi Jakarta Selatan Tiadakan Pertunjukan Barongsai
-
Sambut Imlek, Plaza Ambarrukmo Hadirkan Rangkaian Event Oriental Carnival Years of Tiger
-
Atraksi Barongsai di Seaworld
-
Sambut Tahun Baru Imlek, Atraksi Barongsai Hibur Pengunjung Mall Pasar Atom Surabaya
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
124 Ribu Warga Yogyakarta Terancam? BGN Desak Dinkes Perketat Izin Dapur MBG
-
Jamaah Haji DIY Tak Perlu ke Solo Lagi, Embarkasi Langsung dari YIA Mulai 2026
-
Kronologi Pembunuhan Perempuan di Gamping: Dari Penolakan Cinta Hingga Cekcok yang Hilangkan Nyawa
-
Awalnya Mau Kasih Uang, Akhirnya... Tragedi di Sleman Ungkap Fakta Hubungan Asmara Berujung Maut
-
Motif Pembunuh Wanita di Gamping Sleman, Cinta Ditolak Pisau Bertindak