SuaraJogja.id - Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul dalam sebulan ini tembus 36 kasus. Peningkatan tersebut masih diselidiki apakah karena penyebaran varian Omicron.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengakui bahwa memang terjadi kenaikan kasus paparan Covid-19, padahal sebelumnya angka kasus Covid-19 di Bumi Projotamansari sempat tercatat nol kasus.
"Hari ini memang terjadi kenaikan kasus paparan Covid-19. Ini kan mengejutkan setelah melandai dan sempat nol kasus, kok langsung menjadi 36 kasus," ujarnya, Kamis (27/1/2022).
Guna memastikan apakah peningkatan kasus Covid-19 disebabkan paparan Omicron, pihaknya sudah mengirim sampel ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Sampel dikirim ke UGM lantaran butuh alat khusus untuk memastikannya.
Baca Juga: Muncul Probable Omicron di DIY, Pemkot Belum Temukan Sebaran di Kota Jogja
"Belum jelas apakah varian Delta atau Omicron. Karena untuk memastikan perlu alat uji yang berbeda dengan varian Delta dan yang punya alatnya UGM."
"Sekarang sedang menunggu hasilnya seperti apa, sehingga keadaan saat ini oleh para ahli dikatakan probable Omicron," katanya.
Walau terjadi kenaikan kasus, masyarakat diminta untuk tidak panik. Menurutnya, penyebaran Omicron tergolong lebih cepat dibanding Delta.
"Kemarin webinar bersama Menteri Kesehatan (Menkes) diimbau masyarakat tidak perlu panik. Omicron itu penyebarannya cepat daripada Delta tapi penyembuhannya juga cepat. Terus rata-rata tanpa gejala dan tidak separah varian Delta," terangnya.
Apabila memang ada orang yang tertulari varian Omicron, lanjutnya, tidak perlu isolasi di rumah sakit, cukup isolasi mandiri di rumah. Sebab, berdasarkan hasil kajian setiap seminggu sekali sembuh dan tidak terjadi gejala yang berat.
Baca Juga: Kapan Pasien Omicron Bisa Sangat Menular? Bisa Lebih Cepat dari Varian Sebelumnya
"Maka (jika ada yang terpapar Omicron) jangan kemana-mana nanti akan sembuh. Ini menurut Menkes, jadi agar tidak terjadi kepanikan," ujar dia.
Dengan begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul belum berpikir untuk menutup objek-objek wisata, tempat industri, ataupun pengalihan arus lalu lintas.
Alasannya, sektor perekonomian sudah mulai bangkit dan jangan sampai mengalami kontraksi akibat kenaikan kasus Covid-19.
"Jadi untuk sementara waktu kami masih melihat bahwa Omicron ini belum berbahaya meskipun di Jakarta ada ribuan orang yang kena (varian Omicron). Ekonomi sudah positif kok hari ini, bakul-bakul hingga industri sudah ramai. Pemulihan ekonomi jangan sampai mundur lagi," katanya.
Untuk itu, masyarakat diminta tidak mengendurkan protokol kesehatan (prokes) lantaran diduga pandemi sudah selesai. Namun, sejatinya pandemi belum usai.
"Padahal pandemi ini belum selesai maka sekarang diperketat lagi prokesnya," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Visi Atmaji untuk Bantul: Ekonomi Meroket, Pendidikan Merata!
-
Soimah Blak-blakan Jawab Kabar Calonkan Diri jadi Bupati Bantul
-
Cuti Demi Ikut Kampanye AMIN, Bupati Abdul Halim Muslih: Jadikan DIY Episentrum Perubahan Indonesia
-
Waspada Varian Omicron XBB! Rentan Menginfeksi Orang yang Belum Pernah Sakit Covid-19
-
Mengenal Covid Varian Omicron XBB: Gejala hingga Cara Mencegah Penularan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir