SuaraJogja.id - Proses terjadinya air tanah yang ada di bumi ini melewati beberapa tahapan. Air tanah ini berada di bawah tanah atau di dalam lapisan bebatuan tanah. Air tanah ini merupakan sumber mata air cadangan.
Air tanah ini akan selalu ada apabila suatu daerah memiliki daerah resapan air yang cukup baik. Salah satu daerah resapan air tersebut adalah hutan. Ingin tahu bagaimana proses terjadinya air tanah atau pembentukan air tanah? Simak ulasan berikut ini.
Dilansir dari berbagai sumber pada Minggu (6/2/2022), air tanah ini memiliki posisi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena air tanah ini memiliki peranan untuk menjaga keseimbangan ekosistem tumbuhan.
Proses terbentuknya air tanah ini bermula dari air yang bergerak meninggalkan tanah ke udara melalui proses penguapan. Lantas kemudian air yang menguap tersebut menjadi awan. Setelah menjadi awan, turun lagi ke tanah dalam bentuk air hujan.
Air hujan tersebut akan mengalir ke permukaan tanah dan membentuk sungai, rawa, dan danau. Sebagian lagi akan masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah – celah dan pori – pori tanah serta bebatuan. Kemudian, air yang masuk ke dalam tanah ini menjadi air cadangan atau sumber mata air.
Biasanya, air yang berada di dalam tanah ini letaknya mulai dari puluhan hingga ratusan meter di bawah tanah. Tidak hanya meresap pada tanah, air hujan tersebut meresap pada bebatuan. Jenis bebatuan yang dapat diresapi oleh air tersebut dinamakan dengan permeable. Dan yang tidak bisa disebut dengan impermeable.
Beberapa ahli telah mebedakan macam dan jenis air tanah, terdapat beberapa kategori untuk membedakannya, yakni dilihat dari asal – usul dan letaknya. Berikut ulasan mengenai hal tersebut:
Berdasarkan asal usulnya, tanah dibedakan ke dalam 3 macam, diantaranya:
- Air meteroit, yakni air dalam tanah yang berasal dari air hujan lalau meresap di dalam permukaan tanah melalui rongga tau celah batuan dan tanah.
- Air fosil, atau yang biasa disebut sebagai air connate. Merupakan air dalam tanah yang terjebak di dalam pori – pori bebatuan sebelum bebatuan tersebut terbentuk. Jenis air ini berasal dari berbagi sumber, misalnya air laut ataupaun air danau.
- Air Juvenil, yakni air dalam tanah yang besar dari magma.
Air tanah berdasarkan letaknya dibedakan ke dalam 2 kategori, yaitu:
Baca Juga: Cegah Jakarta Tenggelam, Pusat dan Pemprov DKI Sepakat Akan Bangun SPAM
- Air tanah dangkal, yaitu jenis air dalam tanah yang terdapat pada lapisan – lapisan kedap air. Umumnya, air jenis ini berada dekat dengan permukaan tanah. Contoh, air sumur, rawa, danau, dan lain sebagainya
- Air tanah dalam, yaitu air tanah yang berada di antara dua lapisan tanah yang kedap air. Contohnya adalah sumber air artesis.
Air tanah ini biasanya lebih jernih dan bersih, karena sudah tersaring oleh lapisan tanah dan akar tumbuhan. Untuk bisa menikmati atau mendapatkan air tanah ini, manusia harus membuat sumur dengan cara menggali lubang pada tanah terlebih dahulu.
Demikianlah proses terjadinya air tanah berikut dengan macam – macam dan jenis tanah.
Kontributor : Agung Kurniawan
Berita Terkait
-
Pemompaan Air Tanah Sebabkan Bumi Miring 31,5 Inci dalam Dua Dekade
-
Sumbu Bumi Mendadak Bergeser 31,5 Inci Gegara Pompa Air, Apa Bahaya yang Mengancam?
-
Biang Kerok! Pemprov DKI Sebut Aktivitas Industri Picu Penurunan Tanah di Jakarta
-
Heboh Wacana Tarif Air, Pengambilan Air Tanah Dilarang? Publik: Bentar Lagi Nafas Kena Tarif
-
Anak-anak Perlu Diedukasi Soal Air Bersih, PAM Jaya: Dapatkan Air Tidak Mudah
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Ini Hasil Identifikasi dari BKSDA Yogyakarta Soal Buaya yang Dievakuasi dari Tegalrejo
-
Lazismu Sinergikan Asta Cita dan Pembangunan Berkelanjutan, Gerakkan Ekonomi Lewat Kampung Berkemajuan
-
Keroyok dan Bacok Orang saat Tawuran, Polisi Amankan 11 Orang Dewasa dan Anak-anak
-
Yuk Dapatkan Diskon Biaya Provisi 50% Sambut HUT ke-129 BRI, Ini Daftar Program Special BRIguna
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH