SuaraJogja.id - Kecaman keras disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terhadap orang-orang yang menganjurkan untuk tidak menerima vaksin Covid-19 dengan alasan apa pun.
Menurut Koordinator PPKM Jawa Bali itu dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin, orang-orang yang menganjurkan agar tidak vaksin itu harus bertanggung jawab jika ada orang sekitarnya yang meninggal karena belum divaksin.
Dari 356 pasien meninggal sejak Omicron ini jalan, 42 persen itu memiliki komorbid, 44 persen lansia dan 69 persen belum divaksinasi lengkap. Kelompok komorbid seperti hipertensi, diabetes dan komplikasi perlu mendapatkan perhatian, katanya.
"Jadi saya mohon orang-orang yang menganjurkan jangan vaksinasi, anda itu bertanggung jawab di komunitasmu kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksin," tegasnya.
Luhut menuturkan mayoritas dari pasien yang dirawat berat, kritis atau meninggal dunia adalah para lansia, memiliki komorbid parah atau belum divaksin.
Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan kebijakan-kebijakan proteksi untuk para kelompok rentan tersebut, terutama para lansia yang belum di vaksinasi lengkap.
"Ini betul-betul kami imbau supaya bapak ibu sekalian jangan mendengarkan masukan-masukan tak jelas itu. Kita bicara data, dan keselamatan Anda dan keluarga dan sekeliling," pesannya.
Luhut pun menjelaskan sekitar 65 persen pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini memiliki gejala yang ringan dan tanpa gejala.
Ia pun meminta agar orang-orang terpapar COVID-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala untuk masuk isolasi terpusat (isoter) agar tidak membebani fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Bali PPKM Level 3
"Jadi kita ingin yang ringan-ringan itu, OTG, jangan masuk rumah sakit supaya BOR-nya tetap rendah. Juga kita lihat nanti (okupansi) ICU itu juga jadi indikator yang kuat," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Luhut Binsar Pandjaitan: Bali PPKM Level 3
-
Cegah Peradangan Jantung, CDC Ingin Jeda Penyuntikkan Dosis Keempat Vaksin Covid-19 Diperpendek
-
Sempat Dirawat, Warga di Sumut Alami Pembengkakan Diduga Usai Divaksin Covid-19 Meninggal Dunia
-
Catat, Aturan Terbaru Wilayah Jabodetabek, DIY, Bali dan Bandung Raya Masuk PPKM Level 3
-
Status PPKM Jabodetabek Naik ke Level 3, Luhut: Bukan Akibat Tingginya Kasus
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?
-
Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
-
Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?