Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 07 Februari 2022 | 21:25 WIB
Para prajurit Azerbaijan merentangkan bendera raksasa di Baku, Azerbaijan, Senin (8/11/2021) pada prosesi peringatan berakhirnya konflik militer 2020 atas wilayah Nagorno-Karabakh antara pasukan Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia. ANTARA FOTO/REUTERS/Aziz Karimov/PRAS/djo

SuaraJogja.id - Azerbaijan membebaskan delapan tahanan Armenia dalam upaya memfasilitasi mediasi lanjutan dengan Prancis dan Uni Eropa mengenai konflik perbatasan antarkedua negara, kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

"Pembebasan oleh Azerbaijan dan pemulangan 8 tahanan Armenia menjadi sinyal lain dari perkembangan positif menyusul pertemuan dengan @EmmanuelMacron, @azpresident dan @NikolPashinyan," tulis Charles Michel di Twitter.

"Uni Eropa mendukung stabilitas dan kemakmuran di kawasan," kata Michel, menambahkan.

Macron mengungkapkan bahwa Prancis telah mengirim pesawat untuk menjemput para tahanan tersebut.

Baca Juga: Armenia-Azerbaijan: Ada Apa di Balik Konflik Nagorno-Karabakh yang Berkepanjangan?

"Terima kasih kepada para diplomat kami serta tentara kami yang mempersiapkan operasi ini," tulis Macron.

Oktober lalu, pasukan Azerbaijan mengusir pasukan etnis Armenia dari wilayah yang dikuasai Armenia sejak 1990-an di Nagorno-Karabakh dan sekitarnya, sebelum Rusia menengahi gencatan senjata.

Pada November, Armenia, Azerbaijan, dan Rusia lantas mengumumkan bahwa mereka telah mencapai sebuah kesepakatan untuk mengakhiri konflik militer atas wilayah Nagorno-Karabakh setelah pertumpahan darah selama lebih dari sebulan. 

Load More