Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 10 Februari 2022 | 11:50 WIB
Beredar unggahan video yang menayangkan warga di Desa Wadas, Purworejo yang di kepung ratusan polisi saat sedang bermujahadah di masjid menuai kritikan publik. [Instagram @wadas_melawan]

SuaraJogja.id - Sama seperti para orang dewasa, aktivitas anak-anak di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah juga terganggu sejak aparat masuk ke lingkungan tersebut.

Sejak Selasa (8/2/2022), warga Wadas dan orang-orang yang membelanya ditangkapi dengan menggunakan aksi represif. Preman dan aparat kepolisian serta TNI melakukan penyisiran hingga ke masjid, balai desa, rumah-rumah, dan pos penjagaan milik warga. Kegiatan itu juga dilanjutkan pada Rabu (9/2/2022) pukul 08.00 WIB kemarin.

Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) mengabarkan, Kamis (10/2/2022), bahwa rasa takut dan trauma menghantui warga Wadas karena banyak pria digelandang ke Polres Purworejo tanpa alasan. Kondisi psikologis sanak keluarga pun makin terdampak dengan kesulitan mengakses informasi terkait kondisi orang-orang yang ditangkap.

Gempa Dewa menyebutkan, ingatan warga Wadas akan kekerasan membabi buta yang mereka dapat dari aparat pada 23 April 2021 kembali mengemuka, ditambah dengan 16 kali momen yang sama dalam kurun waktu September sampai Oktober 2021.

Baca Juga: Sejauhmana Masalah di Desa Wadas Mempengaruhi Elektabilitas Ganjar Pranowo Jelang 2024?

Sejak desa mereka diserbu aparat pada Selasa, aktivitas keseharian mereka terhambat karena alat pertanian, membuat besek, dan mencari rumput ikut dirampas.

Bukan saja aktivitas ekonomi warga yang terganggu, Gempa Dewa menjelaskan, anak-anak juga takut untuk pergi sekolah. Pengepungan ini pun memaksa warga untuk bergantung pada pasokan logistik seadanya.

Sejumlah warga pun memutuskan untuk berkumpul di Dusun Randuparang. Selain di dusun tersebut, aparat rupanya juga memenuhi Dusun Winong dan melakukan penyisiran sampai masuk ke rumah-rumah warga.

"Aparat kepolisian merazia telepon seluler/handphone (HP) milik warga tanpa alasan jelas dan seizin pemiliknya," ungkap perwakilan Gempa Dewa, Kamis.

Suasana yang cukup tegang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo mulai terasa sejak Selasa (8/2/2022) pagi. Rencana pengukuran tanah bakal lokasi penambangan batu andesit untuk material Bendungan Bener tampak menunjukkan realisasi meski mendapat penolakan warga.

Baca Juga: Pasang Wajah Sedih Soroti Konflik Wadas, Gus Mus Panggil-panggil Nama Presiden: Pak Jokowi

Tim pengukur tanah mulai terlihat di Desa Wadas, diikuti aparat kepolisian dan preman-preman, yang menangkapi sejumlah warga Wadas.

Load More