SuaraJogja.id - Ratusan umat Hindu se-DIY menggelar upacara melasti di Pantai Parangkusumo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul pada Minggu (27/2/2022) sore. Upacara Melasti adalah rangkaian menyambut perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Saka ke-1944.
Prosesi Melasti diwarnai dengan larung sesaji ke laut berupa hasil bumi dan hewan ternak. Usai larung sesaji, umat Hindu mengambil air laut atau tirta suci kamandalu untuk keperluan penyucian diri.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyambut baik tema yang diusung dalam upacara melasti ini yaitu Tat Twam Asi yang diambil dari kalimat Sanskerta. Secara harfiah, kalimat ini berarti 'itu adalah kau'.
"Tema pada upacara melasti ini adalah nilai Tat Twam Asi. Ini adalah aktualisasi untuk menuju Indonesia tangguh di mana di dalamnya ada semangat untuk membersihkan sesuatu yang tidak baik yang ada di diri manusia ataupun alam," ujar Halim.
Baca Juga: Umat Hindu Mengikuti Prosesi Upacara Mendak Tirta
Halim pun turut mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 yang bertepatan dengan tahun 2022. Harapannya, umat Hindu se-DIY, khususnya yang tinggal di Bumi Projotamansari senantiasa mendapat kebahagiaan, kesejahteraan, dan hidup rukun.
Sebelum menggelar upacara melasti, mereka melaksanakan bersih-bersih Pantai Parangkusumo pada Sabtu (26/2/2022) lalu. Ini, menurutnya, merupakan sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul bersih sampah pada 2025.
"Sampah masih jadi masalah di hari ini dan masa depan. Apabila tidak segera dicarikan solusinya maka bumi berpotensi ditenggelamkan oleh sampah," ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Untuk itu, dalam upacara melasti yang sakral ini, masyarakat diminta membuat budaya untuk menanggulangi sampah sejak dari rumah tangga dan di mana pun berada. Senantiasa buang sampah pada tempatnya maka tidak menjadi bahaya bagi manusia.
"Mengapa demikian? Karena spirit upacara melasti ini ingin mewujudkan generasi yang bisa selaras dengan bumi melalui pola hidup bersih dan dihuni oleh orang-orang baik," katanya.
Baca Juga: Hari Libur Maret 2022 Ada Berapa? Ini Daftarnya, Cek Juga Hari Besar Nasional dan Internasional
Halim juga menekankan kepada masyarakat Bantul agar hidup secara harmonis berdasarkan Pancasila serta UU yang berlaku.
"Hidup rukun dan harmonis antar umat beragama harus dimulai dari diri masing-masing. Hal ini akan sangat bermanfaat di masa depan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Ritual Abhiseka Meriahkan Peringatan Berdirinya Candi Prambanan oleh Umat Hindu
-
Kekerasan Pecah di Kuil Hindu Kanada, Trudeau Kecam Ekstremisme
-
20 Ucapan Hari Raya Galungan 2024, Sarat dengan Doa dan Kebaikan
-
Kapan Hari Raya Galungan dan Ngapain Aja? Ini Rangkaian Kegiatannya
-
Visi Atmaji untuk Bantul: Ekonomi Meroket, Pendidikan Merata!
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa