SuaraJogja.id - Kondisi di Ukraina mendapat perhatian dari seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan Rusia. Ia mengatakan pada Sabtu (12/3/2022) bahwa situasi kemanusiaan di Ukraina terus memburuk.
Namun, pejabat Rusia itu menyalahkan tindakan para pejuang Ukraina, seperti dilaporkan kantor berita RIA.
Pasukan Rusia telah mengepung beberapa kota Ukraina. Saksi mata melaporkan pasukan Rusia melancarkan penembakan secara intens.
“Sayangnya situasi kemanusiaan di Ukraina terus memburuk dengan cepat, dan di beberapa kota telah masuk ke dalam bencana,” RIA mengutip kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev.
Mizintsev mengatakan, pasukan Ukraina memasang ranjau di lingkungan perumahan dan menghancurkan jembatan serta jalan.
Para pejabat Rusia sebelumnya menuduh pasukan Ukraina menembaki rakyat mereka sendiri dan kemudian berusaha menyalahkan Moskow. Ukraina dan negara-negara Barat membantah tuduhan tersebut.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Rabu (9/3) mendesak Rusia untuk "menghentikan pertumpahan darah sekarang juga" menyusul serangan udara Moskow terhadap sebuah rumah sakit di Ukraina.
"Serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina, di mana terdapat bangsal ibu dan anak, mengerikan," kata Guterres di akun Twitter.
"Warga sipil harus membayar harga termahal untuk perang yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka," kata sang sekjen. "Kekerasan yang tidak masuk akal ini harus diakhiri. Setop pertumpahan darah sekarang."
Baca Juga: Akan Bayar 350 Paun ke Warga yang Tampung Pengungsi Ukraina, Inggris Masih Dikritik Lamban
Dewan Kota Mariupol mengungkapkan bahwa pasukan Rusia menjatuhkan sejumlah bom. Lewat kanal Telegram miliknya, mereka membagikan sebuah foto tentang lokasi salah satu bom yang dijatuhkan.
"Mariupol. Serangan langsung pasukan Rusia di rumah sakit bersalin. Orang-orang, anak-anak tertimbun reruntuhan. Keji! Berapa lama lagi dunia akan menjadi antek yang mengabaikan teror? Tutup langit (Ukraina) sekarang juga! Setop pembunuhan! Anda memiliki kekuatan, tetapi Anda terlihat seperti hilang rasa kemanusiaan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy lewat Telegram.
Sedikitnya 516 warga sipil tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melakukan invasi ke negara tetangganya itu, menurut data PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 2,1 juta warga Ukraina telah menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga, menurut Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR). [ANTARA]
Berita Terkait
-
Akan Bayar 350 Paun ke Warga yang Tampung Pengungsi Ukraina, Inggris Masih Dikritik Lamban
-
Kisah Keluarga yang Terpaksa Menyeret Nenek Mereka dari Serangan Mortir
-
Kehancuran Kota Mariupol Setelah Gempuran Rusia dalam Rangkaian Foto
-
Google Luncurkan Fitur Peringatan Serangan Udara ke Pengguna Android di Ukraina
-
Cerita Mantan Tentara Soviet yang Kini Menyelamatkan Diri dari Invasi Rusia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik