SuaraJogja.id - Sebanyak 6.200 kamar hotel, baik hotel bintang, non-bintang, bungalow, homestay, villa, rusun, maupun tenda, di sejumlah daerah di Pulau Lombok belum laku terjual, padahal perhelatan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit akan dimulai dua hari lagi.
Kepala Dinas Pariwisata NTB H Yusron Hadi mengatakan, lebih dari 11 ribu kamar hotel sudah terpesan pada saat berlangsungnya MotoGP. Kamar hotel yang relatif paling banyak dipesan yaitu di wilayah Mandalika, Senggigi, dan Kota Mataram.
"Kita sudah melakukan meeting dengan Kementerian Parekraf dan juga tim nasional dan pada kesempatan tersebut kita sampaikan kondisi penginapan yang sampai saat ini sudah terisi sekitar 11 ribu lebih kamar dan masih tersisa 6.200 an kamar," kata Yusron Hadi di Mataram, Rabu.
Meskipun demikian, tidak sedikit wisatawan juga yang telah memesan kamar di wilayah Sekotong, Jerowaru, Tete Batu, Batukliang - Kopang, Senaru, Sembalun, kawasan tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air) dan lainnya.
Ia menjelaskan, di wilayah tiga Gili hingga kini masih tersedia sebanyak 2.600 kamar hotel, bungalow, vila, homestay dan sarhunta. Karena itulah ia mengajak para wisatawan domestik dan mancanegara untuk menginap di tiga Gili saat event MotoGP, terlebih dari Gili ke Mandalika juga tidak memakan waktu yang terlalu lama.
Yusron juga melihat harga kamar di wiayah tiga Gili tidak mengalami kenaikan saat MotoGP ini. Misalnya untuk kamar homestay antara Rp300 - 400 ribu dan harga kamar berbintang yang cukup bervariasi tergantung tipe kamar yang dipilih.
"Sekitar 1 jam 30 menit sudah sampai di Gili, dan semua pihak telah menyediakan transportasi yang memadai, baik itu dari darat ke Bangsal, dari Bangsal ke Gili sudah disediakan speedboat yang ready melayani penumpang selama 24 jam," terangnya.
Untuk wilayah Sembalun, Lombok Timur masih terdapat ratusan kamar yang belum terpesan oleh wisatawan di momentum MotoGP ini. Jumlah pastinya yaitu sebanyak 279 kamar yang terdiri dari hotel, homestay dan camping ground yang tersebar di beberapa titik di sana.
"Selain wisatawan bisa menonton race di Mandalika, orang bisa berwisata alam pegunungan di Sembalun. Dari Sembalun ke Mandalika bisa menempuh waktu sekitar 2,5 jam," katanya.
Baca Juga: Tak Mau Kalah, Pemprov DKI Buka Peluang Gelar Parade Formula E seperti MotoGP
Untuk di wilayah Mandalika, penyedia akomodasi seperti Eiger dan Bobobox telah menyediakan sebanyak 80 tenda yang lokasinya berada di pinggir pantai. Terdapat tenda dengan jumlah yang bisa diisi oleh 2 - 3 orang atau 3 - 4 orang.
"Pada tanggal 18 - 19 sudah full booking di kisaran harga Rp700 - 800 per tenda. Sementara untuk tanggal 20 Maret baru terpesan 50 persen," katanya.
Berita Terkait
-
Tak Mau Kalah, Pemprov DKI Buka Peluang Gelar Parade Formula E seperti MotoGP
-
Kakek 83 Tahun Dapat Tiket Gratis Nonton MotoGP Mandalika, Ternyata Dulunya Pembalap Legendaris
-
Asal Gunungkidul, Veda Ega Pratama Pembalap Termuda yang Ikut Parade MotoGP Mandalika 2022
-
Bukan Rendang, Makanan Indonesia Inilah yang Sukses Bikin Pol Espargaro dan Marc Marquez Tersenyum Semringah
-
8 Fakta MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik