SuaraJogja.id - Jerman pada Rabu mengumumkan "peringatan dini" kemungkinan darurat pasokan gas, seraya mengatakan tindakan itu dirancang untuk mempersiapkan risiko gangguan atau penghentian aliran gas alam dari Rusia.
Pengumuman itu menjadi tanda paling jelas bahwa Uni Eropa sedang bersiap menghadapi gangguan pasokan setelah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Moskow sebelumnya berencana untuk memperkenalkan mekanisme baru yang mengalihkan pembayaran untuk gasnya ke mata uang ruble.
Tuntutan itu telah ditolak oleh negara-negara G7, termasuk Jerman, dan memicu kekhawatiran terjadinya gangguan.
Baca Juga: Kisah Warga Sipil di Kota yang Dikuasai Rusia
Di bawah rencana darurat gas Jerman saat ini, peringatan dini adalah yang pertama dari tiga tahap dan belum menyiratkan intervensi negara dalam penjatahan gas.
Tapi Menteri Ekonomi Robert Habeck mendesak konsumen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi, seraya mengatakan bahwa "setiap kilowatt jam berarti".
Siapkan untuk "semua skenario"
Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa pasokan gas masih aman untuk saat ini, dan bahwa Jerman sedang memantau secara seksama aliran pasokan dengan operator pasar.
"Namun, kita harus meningkatkan langkah-langkah kehati-hatian untuk bersiap menghadapi eskalasi di pihak Rusia," kata Habeck. "Dengan deklarasi tingkat peringatan dini, tim krisis telah bermusyawarah."
Baca Juga: Perundingan Rusia-Ukraina: Pesan Presiden Turki Erdogan Sebagai Tuan Rumah
Rusia menyumbang 55 persen dari impor gas Jerman pada 2021. Meskipun angka itu turun menjadi 40 persen pada kuartal pertama 2022, Habeck mengatakan Jerman tidak akan mencapai kemandirian penuh dari pasokan Rusia sebelum pertengahan 2024.
Berita Terkait
-
Viral Rocky Gerung Ungkap 'Sinyal SBY' dan Potensi Krisis 98, Netizen: Jangan Sampai...
-
Jerman Kecam Penghentian Bantuan dan Pemutusan Listrik ke Gaza oleh Israel
-
Ukraina Usulkan Gencatan Senjata Udara dan Laut dalam Pembicaraan dengan AS di Arab Saudi
-
Rusia Usir 2 Diplomat Inggris atas Tuduhan Spionase, Hubungan Diplomatik Kian Memburuk
-
Mantan Pejabat NATO Ungkap Negara-Negara yang Jadi Target Rusia Setelah Ukraina
Terpopuler
- Psikolog Lita Gading Tegur Orangtua Arra TikToker Cilik: Tolong Ajarkan Attitude
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Timnas Indonesia Resmi Panggil Striker 1,82 Meter, Dulu Tak Dipercaya Shin Tae-yong!
- Firdaus Oiwobo Tuntut Ganti Rugi ke Kementerian, Nama Menteri PUPR Jadi Sorotan
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
Pilihan
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 12 Maret 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Drama 5 Gol, Persis Solo Kalahkan PSS Sleman
-
Polda Metro Jaya Temukan Minyakita Tak Sesuai Takaran, 3 Distributor Terindikasi Curang
-
Menpora: Sapu Bersih Lawan Australia dan Bahrain!
-
Kaget Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Ini Komentar Jokowi
Terkini
-
Kematian Akibat Leptospirosis Menurun di Kulon Progo, Ini Rahasianya
-
Pasar Murah Sleman Jelang Lebaran Diminati Warga, Beberapa Jam sudah Ludes
-
Bukan MinyaKita, Polisi Selidiki Minyak Goreng 'Mikita' yang Tak Sesuai Takaran di Jogja
-
BKD DIY Ingatkan WFA Bukan Libur, ASN Diminta Tetap Beri Pelayanan Prima
-
Stok Aman, Harga Stabil, Pemda DIY Jamin Kebutuhan Pokok Ramadan 2025 di Kulon Progo Terpenuhi